Salin Artikel

Saat Hujan Deras di Cikeas, Muhaimin dan AHY Saling Menggoda...

Malam itu, hujan deras tengah menerpa kediaman Presiden ke 6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut.

AHY pun memayungi Muhaimin dan berjalan bersama memasuki rumah tinggal SBY. Pertemuan kemudian berlangsung tertutup selama satu setengah jam.

Pembicaraan terbagi dalam dua sesi. Pertama, diikuti oleh beberapa kader elite Demokrat dan PKB yang juga ditemani oleh SBY. Berlanjut pertemuan empat mata antara AHY dan Muhaimin.

AHY mengungkapkan bahwa pembicaraannya dengan Muhaimin tak sampai mempengaruhi sikap kedua partai politik (parpol) tersebut terkait dengan kerja sama politik jelang Pemilu 2024.

Partai Demokrat, lanjut dia, tetap setia bersama Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) bersama Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Sedangkan PKB masih terus bersama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) yang dibentuk dengan Partai Gerindra.

“Sebetulnya tidak ada yang terlalu jauh, terlalu berlebihan untuk dianggap sebagai manuver politik yang begitu menentukan. Karena sejatinya kita terus berproses, berkomunikasi, menghormati perbedaan, menghormati posisi masing-masing,” tutur AHY.

Sementara itu, Muhaimin mengeklaim komunikasi dengan Partai Demokrat tetap terbuka. Pasalnya, keduanya pernah bekerja sama di era kepemimpinan SBY. Bahkan Muhaimin sempat menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi periode 2009-2014.

“Yang jelas setiap 1 Syawal saya selalu sowan ke SBY. Itu menjadi tradisi saya untuk sowan kepada senior, guru, pimpinan, apalagi saya pernah jadi menterinya Pak SBY,” kata dia.

Saling menggoda

Kedua pimpinan parpol itu juga mengakui ada upaya saling menggoda untuk bergabung dengan koalisi masing-masing.

“Rasanya kita saling menggoda tadi. Saling menggoda dalam arti yang baik, artinya kami saling bertukar pikiran, bertukar catatan,” sebut AHY.

AHY mengungkapkan proses diskusi berjalan amat cair. Menurutnya, situasi itu diperlukan untuk membangun bangsa ke depan. Ia menyebutnya dengan kedewasaan dalam berpolitik.

“Saya suka bingung kalau ada kekuataan politik. Pokoknya saya di sini, anda di sana. Selamanya jadi musuh, itu tidak sehat dan rasanya tidak dewasa,” paparnya.

Sementara itu, Muhaimin mengaku membawa misi untuk menggoda AHY bergabung dalam koalisi besar yang tengah dijajaki oleh KIR dan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Namun demikian, upaya tersebut tak berjalan sesuai rencana karena Muhaimin melihat AHY masih teguh dalam pendirian untuk berjuang bersama KKP untuk menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“Ya saya belum melamar lah, ternyata imannya masih kuat. Nanti kita tunggu saja moga-moga sepulang saya dari sini, goyah,” ujar dia sambil tertawa.

Peluang kerja sama masih terbuka

Namun demikian, bagi Muhaimin tak ada yang tak mungkin dalam politik. Bahkan ketika PKB dan Demokrat akhirnya bekerja sama.

“Soal takdir, janur melengkungnya apa enggak ketemu Demokrat? Belum tentu. Nah itu ya sudah masing-masing ikhtiar, selebihnya takdir ditangan Tuhan,” terang dia.

AHY juga merasa bahwa chemistry dengan PKB masih terasa saat ini. Ada berbagai kesamaan pandang soal pembangunan bangsa Indonesia ke depan.

Maka dari itu, terwujudnya koalisi yang melibatkan Demokrat dan PKB merupakan sebuah keniscayaan.

“Saya yakin kebersamaan dan diskusi semacam ini penting, sekali lagi kendati berada di posisi yang berbeda, tetapi ini indah dan politik adalah serba mungkin. Yang jelas hubungan silaturahim semacam ini akan semakin menguatkan kita,” imbuh AHY.

https://nasional.kompas.com/read/2023/05/04/06542061/saat-hujan-deras-di-cikeas-muhaimin-dan-ahy-saling-menggoda

Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke