Salin Artikel

Panglima Yudo: TNI Siap Evakuasi WNI dari Sudan untuk Tahap Berikutnya

Sebagai informasi, hari ini, Senin (24/4/2023), 39 personel Satgas Evakuasi WNI di Sudan diberangkatkan dari Lanud Halim Perdanakusuma untuk menjemput 291 WNI dari Port Sudan menuju Jeddah, Arab Saudi.

Sementara itu, berdasarkan catatan KBRI Khartoum, terdapat 1.209 WNI yang tercatat berada di Sudan saat ini dan mayoritas berdomisili di wilayah Khartoum. Kemudian, sebagian di Wad Madani dan Port Sudan.

"Nanti berikutnya setelah ini kita laksanakan, kita menunggu perintah berikutnya," kata Yudo Margono setelah memimpin apel pemberangkatan tim evakuasi, Senin (24/4/2023) sore.

"Yang jelas, apa pun yang diperintah dari negara, kalau memang dibutuhkan lagi, kita juga siap untuk menambah pesawat untuk mengangkut," ujarnya lagi.

Yudo Margono mengatakan bahwa Satgas Evakuasi WNI di Sudan, selain menjemput 291 WNI, juga kemungkinan stand by di Jeddah dan Port Sudan mengantisipasi bila diperlukan penerbangan berikutnya.

Tim Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) TNI AU juga dilibatkan dalam satgas ini untuk memastikan keamanan saat proses evakuasi WNI di bandara.

Evakuasi WNI lewat udara dari Port Sudan dianggap memungkinkan untuk dilakukan berulang kali.

"Tentunya (dengan) hanya perjalanan 45 menit (ke Jeddah), sehari bisa selesai. Kalau situasinya aman tentunya, situasinya mendukung. Kalau 45 menit bolak-balik dua-tiga kali kan bisa. Saat ini kan bisa mengangkut 100," kata Yudo.

Yudo Margono mengatakan bahwa evakuasi WNI ini mengambil waktu dalam jeda kemanusiaan atau gencatan senjata antara militer Sudan dengan paramiliter yang sedang bertempur.

Sebanyak 291 WNI yang akan dijemput Satgas Evakuasi WNI disebut merupakan kategori rentan/darurat sehingga memerlukan evakuasi lebih cepat, seperti ibu hamil dan WNI yang dalam kondisi sakit.

Oleh karenanya, TNI membawa serta tim kesehatan dan dokter di antara 39 personel yang berangkat ke Sudan.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, ada 538 WNI di Sudan yang akan dievakuasi dari Khartoum, Ibukota Sudan, ke Jeddah. Mereka dikumpulkan di Port Sudan, sebuah kota pelabuhan.

"Alhamdulillah pada pukul 01.00 dini hari waktu setempat, atau pukul 6.00 pagi WIB hari ini, 538 WNI telah tiba dengan selamat di Kota Port Sudan yang terdiri dari perempuan 273, laki-laki 240, dan balita 25 orang," ujar Retno dalam siaran video, Senin.

Retno mengatakan, upaya evakasi tersebut merupakan tahap pertama yang diberangkatkan dari Khartoum pada Minggu (23/4/2023) kemarin pukul 08.00 waktu setempat atau pukul 13.00 WIB.

Waktu tempuh perjalanan darat dari Khartoum ke Port Sudan memerlukan waktu sekitar 15 jam, atau sekitar 830 kilometer melalui Kota Atbara, Damir, Miswar, dan Kota Sawakin.

Retno mengungkapkan, WNI yang dievakuasi sebagian besar merupakan mahasiswa yang sedang menuntut ilmu di Sudan.

Selain itu, ada pekerja migran Indonesia, karyawan perusahaan Indofood, dan staf Kedutaan Besar RI beserta keluarganya.

"Ini adalah evakuasi tahap 1 yang dipimpin oleh Dubes RI di Khartoum. Evakuasi dilakukan dengan menggunakan bus sebanyak 8 buah dan 1 minibus KBRI," ucap dia.

"Insya Allah persiapan pulang ke Indonesia juga terus dilakukan," kata Retno.

Diketahui, Sudan tengah mencekam karena pertempuran meletus antara tentara reguler dan pasukan paramiliter Rapid Support Forces (RSF) yang sudah berlangsung selama lebih dari sepekan.

Pertempuran untuk memperebutkan kekuasaan tersebut telah menewaskan ratusan orang dan membuat jutaan orang Sudan tidak mendapatkan akses ke layanan dasar.

Pertempuran yang tiba-tiba tersebut menghancurkan rencana untuk memulihkan pemerintahan sipil di Sudan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa 413 korban tewas selama pertempuran militer di Sudan.

Menurut data pemerintah Sudan, sebanyak 413 korban tewas dan 3.551 orang terluka. Hal itu dikatakan juru bicara WHO Margaret Harris dalam konferensi pers Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat (21/4/2023).

Sementara itu, UNICEF mencatat sedikitnya sembilan anak dilaporkan tewas dalam pertempuran di Sudan, dan lebih dari 50 anak terluka parah.

https://nasional.kompas.com/read/2023/04/24/17314531/panglima-yudo-tni-siap-evakuasi-wni-dari-sudan-untuk-tahap-berikutnya

Terkini Lainnya

Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

Nasional
Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Nasional
Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Nasional
Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Nasional
Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Nasional
Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Nasional
Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Nasional
Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Nasional
Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Nasional
Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Nasional
Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Nasional
[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

Nasional
Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Nasional
Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke