Salin Artikel

Jadi Caleg PSI, Ade Armando Yakin Biaya Politik Bukan Halangan untuk Tembus Senayan

Ia mengaku hanya akan mengoptimalkan kanal-kanal media sosial untuk menjangkau pemilih agar memberinya suara.

"Saya sangat percaya pada penggunaan aktivisme digital," kata Ade Armando selepas jumpa pers di Kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, Selasa (11/4/2023).

Ia mengaku ingin maju lewat daerah pemilihan (dapil) DKI Jakarta II yang meliputi Jakarta Pusat, Jakarta Timur, dan luar negeri.

"Saya akan datang (ke konstituen), tapi tidak akan sampai ke tahap dimana saya harus mengeluarkan uang yang banyak," ujar dosen Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia yang segera mengundurkan diri itu.

"Kami di PSI sangat tidak percaya pada politik uang, kasih duit bagi-bagi sama masyarakat karena kita percaya itulah yang menghancurkan," ujar Ade.

Ade mengaku tidak percaya bahwa biaya politik harus mahal dan besarnya logistik bakal berbanding lurus dengan perolehan suara.

Ia mengaku yakin tetap dapat bersaing dengan para caleg di dapilnya yang secara kemampuan finansial jauh lebih kuat dibandingkan mantan dosen sepertinya.

Di sisi lain, ia percaya bahwa profil para pemilih di dapilnya sesuai dengan strategi pemenangannya yang mengutamakan aktivisme digital.

"Saya tetap percaya pada dasarnya manusia akan tetap rasional. Kalau kita bisa sampaikan pesan kita secara benar bahwa kalau kalian memilih antara caleg yang membayar kalian, tetapi toh akhirnya kalau duduk di DPR akan mengkhianati kalian dengan orang yang meminta ketulusan untuk mendukung seseorang yang punya visi misi, saya percaya jika dilakukan terus-menerus, masyarakat akan cukup banyak memilih orang yang menawarkan program, pikiran, visi, dan misi," papar dia.

Ade Armando resmi bergabung ke PSI hari ini.

Ade menyebut, tanggal ini sengaja dipilih sebagai momen peringatan terhadap peristiwa pengeroyokan dirinya di depan Gedung DPR/MPR RI ketika berpartisipasi dalam aksi unjuk rasa menolak perpanjangan masa jabatan presiden.

"PSI saya pilih karena PSI adalah pilihan paling sejalan dengan akal sehat saya," kata dia.

"Peristiwa 11 April 2022 membuka mata saya bahwa saya tidak boleh berhenti memperjuangkan apa yang sudah saya perjuangkan dan justru harus mengintensifkannya," ucap Ade.

Ia menganggap sudah cukup berteriak dan mengkritik sistem dari luar dan kini bertekad untuk masuk ke parlemen dengan menjadi caleg PSI.

Ia menyinggung perlawanan terhadap korupsi dan intoleransi sebagai dua hal yang ingin ia perjuangkan dengan menjadi kader PSI yang ia harapkan mempunyai kekuasaan lewat DPR RI.

Ia juga menyinggung sistem korup yang akan selalu langgeng jika selalu diisi oleh orang-orang korup. Menurut Ade, DPR RI perlu diisi oleh orang-orang bersih dan berintegritas.

"Harus ada banyak orang baik yang sungguh-sungguh memerangi korupsi di DPR. Setiap partai politik harus mengajukan nama-nama orang baik," kata Ade.

https://nasional.kompas.com/read/2023/04/11/23290321/jadi-caleg-psi-ade-armando-yakin-biaya-politik-bukan-halangan-untuk-tembus

Terkini Lainnya

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke