JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Sri Mulyono mengatakan, Anas Urbaningrum tak ingin balas dendam dengan siapa pun.
Ia mengeklaim, setelah bebas, Anas ingin fokus untuk kembali membangun karier politiknya.
“Jadi kebebasan beliau bukan untuk balas dendam, bukan untuk membuat perhitungan-perhitungan politik dengan musuh-musuh politiknya,” ujar Sri kepada Kompas.com, Senin (10/4/2023).
Ia pun meminta tak ada pihak yang mencoba mengadu domba Anas dengan Partai Demokrat dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Sebab, menurut dia, Anas tak ingin menggunakan kebebasannya hanya untuk mengganggu Partai Demokrat.
“Kalau ada pihak-pihak yang berusaha menarik-narik Mas Anas, kemudian membenturkan dengan Demokrat dan Pak SBY, saya pastikan Mas Anas menolak,” ucap dia.
Ia mengungkapkan, Anas bakal berjuang bersama PKN selepas menghirup udara segar dari Lapas Sukamiskin.
Bahkan, PKN memberikan pilihan pada Anas untuk memilih jabatannya sendiri di internal partai.
Sebab, lanjut Sri, PKN memang dibentuk untuk Anas dan berencana meraih suara pada Pemilu 2024 dengan pengaruh politik Anas.
“Mas Anas akan bangkit dan PKN akan jadi salah satu partai yang masuk Senayan 2024 nanti,” imbuh dia.
Diketahui Anas sempat menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat sejak 2010 hingga 2013.
Ia kemudian mengundurkan diri karena tersangkut kasus korupsi proyek Hambalang.
Anas akan bebas dari Lapas Sukamiskin besok, Selasa (11/4/2023).
Di sisi lain, Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menilai, pihaknya sudah tak memiliki urusan dengan Anas.
Ia merasa bahwa Anas justru merupakan pihak yang telah merusak Demokrat karena tersangkut kasus korupsi.
Herzaky mengeklaim, justru SBY dan Ketua Umum Partai Demokrat saat ini, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh perilaku Anas.
https://nasional.kompas.com/read/2023/04/10/16254851/pkn-sebut-anas-urbaningrum-tak-ingin-balas-dendam-dengan-siapa-pun