Samad mengakui bahwa hal itu bukanlah pekerjaan mudah, tetapi ia harus tetap melakoninya karena sudah kadung dipersepsikan publik sebagai sosok yang antikorupsi.
"Ketika berhadapan dengan Abraham Samad, selalu mempersepsikan Abraham Samad ini ikon antikorupsi, ikon ketua KPK, kata-katanya tuh membuat harus saya terjaga. Itu kan yang membuat saya harus menjaga yang seperti itu," kata Samad dalam program Gaspol! Kompas.com, Kamis (30/3/2023).
Samad menuturkan, ketika menekuni profesi sebagai advokat saat ini, ia menjaga marwah KPK dengan menjadi pengacara yang mengambil jalur non-litigasi. Dengan demikian, kata Samad, ia dapat menghindari praktik kongkalikong atau korupsi sekaligus untuk tidak menangani kasus-kasus yang sembarangan.
Sebab, ia mengakui ada persepsi publik yang negatif mengenai eks pegawai KPK yang menjadi advokat tetapi sembarangan dalam mengambil kasus yang mereka bela.
"Saya ini bekas ketua KPK, coba kalau saya sembarang, apa kata anak-anak saya di KPK saat ini, pasti kan kecewa. Belum lagi masyarakat yang ada di luar sana, 'mana tuh Pak Abraham mentang-mentang di luar jadi sembarang'," kata dia.
Samad pun mengakui bahwa hal ini tidak mudah dan berbeda dengan yang dialaminya ketika masih memimpin KPK dahulu. Ketika masih menjabat sebagai ketua KPK, ia memiliki infrastruktur yang membantunya untuk bisa menjaga marwah lembaga tersebut, sedangkan sekarang tidak.
"(Sekarang) ini kan saya sudah di alam bebas dan saya harus menjaga itu, itu kan berat sekali," kata Samad.
"Jadi kalau mana yang lebih berat sekarang atau di KPK dulu? Sekarang lebih berat karena saya tetap harus menjaga marwah KPK sebagai mantan ketua KPK," ujar dia.
https://nasional.kompas.com/read/2023/03/31/09002151/cerita-abraham-samad-ingin-tetap-jaga-marwah-kpk-karena-dipandang-sebagai