Salin Artikel

Naik Kereta Pertama di Sulawesi, Jokowi: Nyaman, Keretanya Ber-AC...

Presiden pun menyampaikan kesannya naik kereta api pertama di tanah Sulawesi itu.

Menurut Presiden Jokowi, kereta tersebut nyaman dan bagus.

"Ya ini kereta pertama di Sulawesi. Dan saya tadi berjalan dari Stasiun Maros ke Stasiun Rammang- rammang. Keretanya bagus, AC, dan nyaman. Nyaman, nyaman," ujar Jokowi dilansir dari video yang dibagikan fotografer resmi presiden, Agus Suparto.

Menurut Jokowi, proyek pembangunan jalur kereta api di Sulawesi akan terus dilanjutkan.

Nantinya, jalur kereta api akan menghubungkan Sulawesi Selatan hingga Sulawesi Utara.

"Seterusnya akan diteruskan terus dari Makassar (Sulawesi Selatan) sampai ke utara ke Manado (Sulawesi Utara)," kata dia.

Adapun kegiatan menjajal kereta api itu dilakukan Jokowi selepas meresmikan pengoperasiaan jalur kereta api lintas Makassar-Parepare.

Saat naik kereta, Presiden dan Ibu Negara tampak didampingi Menhub Budi Karya, Menko Marinves Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Investasi Bahlil dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Selain itu, hadir para tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat serta siswa-siswi SD dan SMP.

Di dalam kereta, Presiden Jokowi sempat mengajukan kuis untuk siswa-siswi itu.

"Lima dikali lima, dikali lima, dikali lima. Ayo siapa bisa?" kata Jokowi.

"Lima, dikali lima, dikali lima, dikali lima," ulangnya lagi.

Para siswa dan siswi masih diam. Ada yang menjawab 125 tetapi jawaban tersebut salah.

"Lima, kali lima, kali lima, kali lima," kata Presiden lagi sambil tersenyum.

Akhirnya, ada seorang siswa menjawab 625.

Presiden Jokowi mengatakan bahwa jawabannya benar dan siswa itu akan mendapat hadiah sepeda.

https://nasional.kompas.com/read/2023/03/29/16313701/naik-kereta-pertama-di-sulawesi-jokowi-nyaman-keretanya-ber-ac

Terkini Lainnya

Andika Perkasa-Andi Widjajanto Hadiri Rakernas PDI-P Kenakan Baju Partai

Andika Perkasa-Andi Widjajanto Hadiri Rakernas PDI-P Kenakan Baju Partai

Nasional
Prabowo Disebut Akan Kaji Penurunan UKT Supaya Jauh Lebih Murah

Prabowo Disebut Akan Kaji Penurunan UKT Supaya Jauh Lebih Murah

Nasional
Budi Arie Sebut Jokowi Belum Sikapi RUU Penyiaran, Tunggu Draf Resmi

Budi Arie Sebut Jokowi Belum Sikapi RUU Penyiaran, Tunggu Draf Resmi

Nasional
Skenario Pilkada Jakarta 2024, Anies Versus Gerindra

Skenario Pilkada Jakarta 2024, Anies Versus Gerindra

Nasional
Hadirkan Inovasi Pelestarian Air di WWF 2024, Pertamina Buka Peluang Kolaborasi dengan Berbagai Negara

Hadirkan Inovasi Pelestarian Air di WWF 2024, Pertamina Buka Peluang Kolaborasi dengan Berbagai Negara

Nasional
Momen Ganjar-Mahfud Apit Megawati di Pembukaan Rakernas PDI-P

Momen Ganjar-Mahfud Apit Megawati di Pembukaan Rakernas PDI-P

Nasional
Kuatkan Ekonomi Biru melalui Kolaborasi Internasional, Kementerian KP Gandeng Universitas Terkemuka AS

Kuatkan Ekonomi Biru melalui Kolaborasi Internasional, Kementerian KP Gandeng Universitas Terkemuka AS

Nasional
Hadiri Rakernas V PDI-P, Mahfud Singgung soal Konsistensi Berjuang

Hadiri Rakernas V PDI-P, Mahfud Singgung soal Konsistensi Berjuang

Nasional
Puan Tiba Belakangan, Langsung Jemput Megawati dan Antar ke Ruang Rakernas

Puan Tiba Belakangan, Langsung Jemput Megawati dan Antar ke Ruang Rakernas

Nasional
Mantan Wapres Try Sutrisno Hadiri Rakernas V PDI-P

Mantan Wapres Try Sutrisno Hadiri Rakernas V PDI-P

Nasional
Rakernas PDI-P Diselimuti Amarah, Diprediksi Akan Jadi Oposisi Prabowo

Rakernas PDI-P Diselimuti Amarah, Diprediksi Akan Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Ganjar, Sandiaga, hingga Hary Tanoe Hadiri Rakernas V PDI-P

Ganjar, Sandiaga, hingga Hary Tanoe Hadiri Rakernas V PDI-P

Nasional
Tiba di Lokasi Rakernas PDI-P, Megawati Saksikan Patung Banteng Berdarah Tertusuk Panah

Tiba di Lokasi Rakernas PDI-P, Megawati Saksikan Patung Banteng Berdarah Tertusuk Panah

Nasional
Berkaca Kasus SYL, KPK Sebut Penyelenggara Negara Terpaksa Patuhi Atasan karena Takut Jabatannya Hilang

Berkaca Kasus SYL, KPK Sebut Penyelenggara Negara Terpaksa Patuhi Atasan karena Takut Jabatannya Hilang

Nasional
Diduga Terkait Judi “Online”, Lebih dari 5.000 Rekening Diblokir, 500 E-Wallet Ditutup

Diduga Terkait Judi “Online”, Lebih dari 5.000 Rekening Diblokir, 500 E-Wallet Ditutup

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke