Salin Artikel

Ratusan Personel Polri Dimutasi, Kompolnas: Penempatan Disesuaikan Keahlian dan Pengalaman

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti menilai, mutasi ratusan anggota Polri telah disesuaikan dengan keahlian dan pengalamannya selama bertugas.

"Kami melihat penempatan pejabat-pejabat tinggi ini disesuaikan dengan keahlian dan pengalaman selama bertugas," ujar Poengky saat dikonfirmasi, Rabu (29/3/2023).

Ia memberi contoh dengan menyebut Irjen Fadil Imran yang saat ini menjabat sebagai Kepala Baharkam (Kabarhakam), menggantikan Komjen Arief Sulistyanto yang memasuki masa pensiun.

Adapun Fadil sebelumnya menjabat Kapolda Metro Jaya. Posisi Kapolda Metro kini diisi Irjen Karyoto.

Menurutnya, prestasi yang pernah diraih Irjen Fadil, seperti menekan angka Covid-19 di wilayah Jawa Timur dan DKI Jakarta, serta mengatasi berbagai gangguan yang cukup rumit di wilayah tersebut membuatnya pantas ditempatkan di jabatan itu.

"Termasuk mampu menekan Covid-19 di wilayahnya melalui inovasi Kampung Tangguh, serta mampu mengatasi gangguan kamtibmas yang cukup rumit di wilayah-wilayah tersebut, sehingga sangat tepat jika beliau menjabat Kabaharkam," ujarnya.

Usai dimutasi, kata Poengky, Irjen Fadil diharapkan mampu mewujudkan Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Harkamtibnas) dengan tindakan preventif dan preemtif.

"Sehingga, diharapkan pada tahun-tahun politik ini situasi kamtibmas Indonesia tetap sejuk," katanya.

Lebih lanjut, Poengky juga menilai ditempatkannya Irjen Karyoto sebagai Kapolda Metro Jaya, serta Irjen Akhmad Wiyagus sebagai Kapolda Jawa Barat dapat menjadi simbol sosok Polri yang bersih.

"Dua sosok tersebut menjadi simbol sosok bersih, Pak Karyoto berpengalaman di KPK dan Pak Wiyagus selain di KPK juga menjadi penerima penghargaan Hoegeng Award 2021 sebagai Polisi Berintegritas," katanya.

Wanita itu juga menyinggung gejolak politik yang rentan terjadi di DKI Jakarta dan Jawa Barat sehingga diharapkan keduanya dapat menjaga kondusivitas wilayah tersebut.

"Sehingga leadership yang tenang dari kedua kapolda tersebut diharapkan dapat menjaga dua provinsi tersebut untuk tetap aman dan kondusif," ungkapnya.

Selain disesuaikan dengan pengalaman dan keahlian, ia menyebut Polri saat ini juga memerlukan pembauran anggota sehingga diperlukan mutasi personel Polri.

"Sebagaimana kebutuhan organisasi Polri, perlu ada penyegaran, tour of duty, dan tour of area, ada yang pensiun dan ada yang menggantikan," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo merotasi ratusan personelnya.

Dari jumlah itu, tujuh orang di antaranya mengisi posisi kepala kepolisian daerah (kapolda) dan tiga lainnya menjadi pejabat utama (PJU) Mabes Polri.

"Secara keseluruhan terdapat 473 personel yang mutasi," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi, Rabu (29/3/2023).

Tiga orang yang menjadi pejabat utama Mabes Polri yakni Irjen Fadil Imran yang diangkat menjadi Kabaharkam Polri, Komjen Purwadi Ariyanto diangkat menjadi Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Kalemdiklat) Polri, dan posisi Kepala Sekretariat Umum (Kasetum) Polri diisi Komjen Nanang Chadarusman.

Adapun mutasi ini berdasarkan empat surat telegram mutasi yang terbit pada tanggal 27 Maret 2023.

Dalam surat telegram ST/712/III/KEP./2023, sebanyak delapan personel dimutasi; dalam surat ST/713/III/KEP./2023, sebanyak 155 personel dimutasi; dalam surat ST/714/III/KEP./2023, sebanyak 193 personel dimutasi; dan dalam ST/715/III/KEP./2023, sebanyak 117 personel dimutasi.

https://nasional.kompas.com/read/2023/03/29/12394541/ratusan-personel-polri-dimutasi-kompolnas-penempatan-disesuaikan-keahlian

Terkini Lainnya

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke