Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso mengatakan, Kepala BNPT harus diisi oleh perwira tinggi yang memiliki latar belakang penanganan terorisme.
"Tetapi, dia juga seorang yang selain praktisi juga ahli dalam penyusunan roadmap Indonesia tanpa teroris," ujar Sugeng saat dihubungi melalui telepon, Rabu (15/3/2023).
Sugeng juga menyebut bahwa program yang harus dibangun adalah program yang tidak biasa atau ekstraordinari, termasuk dalam program pencegahan.
"Kemudian, program pencegahan dan memiliki korelasi dengan jaringan internasional," kata Sugeng.
"Sangat penting juga melibakan tokoh-tokoh masyarakat, ormas kelembagaan keagamaan, dan memiliki kridibilitas," ujarnya lagi.
Namun, menurut Sugeng, saat ini belum ada perwira tinggi polisi yang bisa disebut layak menggantikan Boy Rafli Amar.
"Bisa saja tidak perlu seorang polisi, dia bisa seorang praktisi, ahli terorisme. Kalau regulasinya tidak memungkinkan, ya dibuatlah memungkinkan," katanya.
"Karena polisi yang ditempatkan di situ tidak ahli, ya mati angin juga. Jadi lebih baik orang sipil. Kalau soal polisi, saya belum bisa menyarankan siapa," ujar Sugeng lagi.
Diketahui, Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar segera memasuki masa pensiun pada 25 Maret 2023.
Jenderal bintang tiga Polri itu akan mengakhiri kariernya setelah kurang lebih 32 tahun berkiprah di institusi Bhayangkara dan 3 tahun memimpin BNPT.
https://nasional.kompas.com/read/2023/03/15/10421821/kriteria-pengganti-kepala-bnpt-komjen-boy-rafli-amar-menurut-ipw