Hal ini disampaikan Sandiaga merespons Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang hendak menjodohkannya dengan Anies untuk maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Saya pernah bermitra dengan Pak Anies pada saat Pilgub 2017, dan menuai hasil yang positif. Namun, kami sekarang berbeda tugas," kata Sandiaga Uno dalam keterangan kepada Kompas.com, Jumat (3/3/2023).
"Saya ini di Kementerian di bawah Bapak Presiden Jokowi dan Partai di bawah Pak Prabowo, kami mengusung konsep keberlanjutan dan percepatan pembangunan," ujarnya melanjutkan.
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini menegaskan bahwa konsep kepemimpinan Jokowi justru harus dilanjutkan oleh kepemimpinan presiden berikutnya.
Diketahui, bakal koalisi perubahan yang mengusung Anies menggaungkan narasi perubahan.
Namun, Sandiaga Unomemiliki pandangan berbeda terkait narasi kepemimpinan nasional ke depan.
"Jadi, tentunya dengan narasi yang diusung itu adalah narasi bagaimana pembangunan yang sudah dilakukan delapan tahun lebih ini bisa percepat, bukan kita ubah, tapi justru kita akselerasi, bukan kita ganti arahnya," kata Sandiaga Uno.
Sehingga, kebijakan serta pembangunan yang telah berjalan sejak delapan tahun belakangan dapat tuntas terselesaikan.
"Justru kita perkuat dengan capaian-capaian yang lebih bisa dirasakan oleh masyarakat, terutama mengenai masalah ekonomi, bagaimana lapangan kerja bisa kita ciptakan dan juga harga-harga bahan pokok bisa kita jangkau, bagaimana kita bisa memberikan solusi kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Itu yang menjadi concern (perhatian) saya," ujarnya.
Kendati demikian, Sandiaga Uno tetap mengapresiasi adanya aspirasi PKS yang hendak memasangkan dirinya dengan Anies.
Hanya saja, menurutnya, keputusan terkait penetapan capres dan cawapres dalam Pilpres berada di tangan partai politik.
Oleh karena itu, sebagai kader Partai Gerindra, Ia menyerahkan seluruh keputusan kepada partai politik maupun para pimpinan partai politik.
"Dunia politik itu dinamis ya, tapi sekarang ini kan tentunya dalam kontestasi demokrasi yang sudah memasuki tahapan selanjutnya, partai politik mulai menyiapkan dan aspirasi-aspirasi itu bisa tentunya kita apresiasi," kata Sandiaga.
"Dan tentunya para pimpinan partai politik itu yang akan menentukan bagaimana respons masyarakat," ujarnya lagi.
"Semua ada peluang, tergantung presiden-nya mau atau tidak," ujar Aboe saat ditemui di kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Kamis (23/2/2023).
Aboe menegaskan semua tokoh politik diperhitungkan untuk menjadi cawapres Anies, termasuk Sandiaga Uno.
"Semua diperhitungkan. Calon-calon yang ada semua kita perhitungkan. Siapa pun yang cocok dengan presiden," katanya.
Kemudian, Aboe membeberkan kriteria yang harus dimiliki sosok cawapres pendamping Anies.
Menurutnya, sosok cawapres itu harus paham di bidang ekonomi dan masa depan Indonesia.
"Mungkin harus punya keahlian-keahlian apakah itu ekonomi, apakah ngerti tentang Indonesia ke depan," ujar Aboe.
https://nasional.kompas.com/read/2023/03/03/19104281/dijodohkan-pks-dampingi-anies-di-pilpres-2024-sandiaga-kami-sekarang-berbeda