Ia merasa tak melihat gelagat Nasdem memperlambat proses deklarasi koalisi.
“Saya kira (Nasdem) tidak (memperlambat). Menunggu tahapan saja,” ujar Kholid pada Kompas.com, Jumat (10/2/2023).
Ia mengeklaim, saat ini Koalisi Perubahan yang terdiri dari PKS, Nasdem, dan Partai Demokrat sudah terbentuk.
Hanya saja, proses deklarasi ini tinggal meresmikan kerja sama ketiga partai politik (parpol) tersebut.
“Kami bukan penjajakan lagi. Kami sudah koalisi, tinggal peresmian koalisi saja,” sebut dia.
Ia mengatakan, secara organisasi, PKS bakal mengumumkan sikapnya terkait pencalonan presiden paling lambat 24 Februari 2023, bertepatan dengan momen Rapat Kerja Nasional (Rakernas).
Akan tetapi, Kholid juga memberi sinyal bahwa proses tersebut sangat mungkin berlangsung lebih cepat.
“Namun demikian, bisa juga waktunya lebih cepat dari tanggal 24 Februari. Terkait kepastian kapan waktunya deklarasi, akan disampaikan ke publik menunggu arahan dari pimpinan partai,” papar dia.
Adapun Koalisi Perubahan dijajaki untuk mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres).
Saat ini, ketiga partai politik (parpol) telah menyampaikan sikap secara informal untuk mengusung Anies.
Namun demikian, pimpinan Nasdem, PKS, dan Demokrat belum menandatangani nota kesepakatan koalisi.
Diberitakan sebelumnya, Airlangga mengungkapkan bahwa Koalisi Perubahan hampir pasti dihuni oleh ketiga parpol tersebut. Namun, Partai Nasdem masih menahan diri.
Hal itu disampaikannya saat bertemu dengan Ketua Umun PKB Muhaimin Iskandar di kawasan Istora Senayan, Jakarta, Jumat (10/2/2023).
“Bertiga itu, pasti. Tapi Nasdem masih menahan diri,” ungkap Airlangga.
https://nasional.kompas.com/read/2023/02/10/21032851/airlangga-sebut-nasdem-menahan-diri-bentuk-koalisi-perubahan-pks-menunggu