Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menyebut pembubaran GP Mania bisa saja menimbulkan efek demoralisasi terhadap para relawan pendukung Ganjar.
Akan tetapi, pembubaran ini diyakini tak berpengaruh terhadap dukungan relawan ke Ganjar.
"(Pembubaran GP Mania) mungkin saja akan menimbulkan efek demoralisasi, terutama keyakinan apakah Ganjar masih solid atau tidak di tingkat mesin," kata Burhanuddin dalam Sapa Indonesia di Kompas TV, dikutip Kamis (9/2/2023).
"Tetapi, kalau hanya berhenti di tingkat Bung Noel, saya kira tidak punya efek elektoral yang besar untuk menggerogoti dukungan terhadap Ganjar," sambung dia.
Menurut Burhanuddin, tidak adanya dampak yang besar atas pembubaran GP Mania tak bisa dilepaskan dengan rekam jejak Noel itu sendiri.
Menurutnya, Noel merupakan salah satu relawan pendukung Presiden Joko Widodo yang terbilang esentrik.
Selain itu, Noel juga dinilai berbeda dengan relawan politik pendukung Jokowi maupun Ganjar pada umumnya.
Hal ini terlihat ketika Noel memutuskan menjadi saksi meringankan terhadap Munarman dalam kasus dugaan terorisme pada Februari 2022.
Diketahui, Munarman merupakan sosok yang sering melempar kritik keras terhadap Jokowi.
Menurut Burhanuddin, keputusan Noel yang mau menjadi saksi meringankan untuk Munarman banyak dikecam relawan Jokowi lainnya.
Tak berhenti sampai di situ. Perbedaan sikap Noel juga terlihat ketika ia menolak gagasan Jokowi menjabat Presiden tiga periode maupun penundaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Burhanuddin menyebut perbedaan sikap tersebut banyak bertentangan dengan sebagian relawan pendukung Jokowi yang lain.
Oleh karena itu, sikap Noel tersebut diyakini sedikit banyak menimbulkan kesan bahwa ia tidak satu langkah dengan banyak relawan Jokowi maupun Ganjar yang lain.
"Karenanya, secara formal Bung Noel memisahkan diri dengan barisan pendukung Ganjar mungkin tidak terlalu banyak berdampak terhadap soliditas pendukung Ganjar yang lain," imbuh dia.
Untuk diketahui, GP Mania sendiri lahir dari Jokowi Mania atau Joman, organisasi relawan Jokowi pada Pemilu 2014 dan Pemilu 2019 lalu.
Adapun hingga kini PDI-P masih bungkam soal pencapresan Pemilu 2024. Nama Ganjar disebut-sebut potensial, bersaing dengan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani.
Namun demikian, ditegaskan berulang kali oleh partai banteng bahwa keputusan terkait pencapresan ada di tangan ketua umum Megawati Soekarnoputri.
"Ini urusan gue!" kata Megawati saat berpidato dalam acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-50 PDI-P, Selasa (10/1/2023).
https://nasional.kompas.com/read/2023/02/09/15465381/pembubaran-gp-mania-dinilai-tak-berdampak-turunnya-dukungan-ke-ganjar
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan