JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana memberi kejutan bagi anggota tim pengawal kendaraan roda dua rombongan.
Mereka mengajak tim pengawal makan bersama setelah menjalankan tugas mengamankan perjalanan di bawah kondisi hujan di Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (6/2/2023).
Para anggota tim pengawal sangat terkesan dengan jamuan makan malam bersama Presiden Jokowi dan Iriana.
Hujan yang menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Iriana Jokowi di Sidoarjo pada Senin (6/2/2023) malam kemarin rupanya memberikan kabar gembira bagi tim pengawal kendaraan roda dua rombongan.
Setelah hujan-hujanan mengamankan perjalanan Jokowi dan Iriana menuju tempat makan malam, tak disangka-sangka para pengawal justru diajak untuk ikut makan bersama presiden dan ibu negara.
"Melalui sang komandan, mereka menerima pesan bahwa Ibu Iriana meminta seluruh personel pengamanan termasuk para pengawal kendaraan roda dua untuk makan bersama-sama," demikian bunyi siaran pers Sekretariat Presiden, Selasa (7/2/2023).
Salah satu pengawal bernama Herfanto mengatakan, ini merupakan kali pertamanya diajak makan bersama Presiden Jokowi dan Ibu Iriana.
"Baru kali ini juga kita diajak makan Ibu Negara, disampaikan kepada komandan saya tadi waktu di jalan,” kata Herfanto.
Ia mengatakan, para pengawal biasanya makan tidak jauh dari kendaraan untuk mempercepat pergerakan mereka.
Oleh karena itu, ia sempat tidak percaya saat diberi tahu bahwa diajak makan bersama Presiden Jokowi dan Ibu Iriana.
“Suatu kehormatan tersendiri, kebanggaan tersendiri kita bisa makan bareng,” ujar Herfanto.
Anggota pengawal motor lainnya, Widi, juga merasa bahagia atas perhatian yang telah diberikan Presiden dan Ibu Iriana.
“Kita biasanya makan kalau habis pengawalan itu makannya nasi kotak. Ini sama Ibu (Iriana), sama Bapak (Jokowi) diperkenankan untuk makan bersama, ya kami merasa senang dan kaget aja begitu. Merasa bahagialah diperhatikan,” ujar Widi.
Personel pengawalan presiden lainnya, Hendri juga merasa bangga dengan kesempatan yang diberikan kepadanya.
“Saya mengucapkan banyak terima kasih karena Bapak sangat peduli kepada pengawal-pengawalnya untuk dalam keadaan yang seperti ini, kita ini diajak untuk makan bersama,” kata Hendri.
Untuk diketahui Jokowi dan Iriana berada di Jawa Timur untuk melakukan rangkaian kunjungan kerja.
Salah satunya adalah menghadiri resepsi puncak satu abad Nahdlatul Ulama yang akan diselenggarakan di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Selasa (7/2/2023).
Semangat Prabowo Subianto berkobar saat berpidato dalam acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-15 Partai Gerindra di Kantor DPP Partai Gerindra, Jakarta Selatan, Senin (6/2/2023).
Ketua Umum Partai Gerindra itu berapi-api menyinggung soal loyalitas anggota terhadap pimpinannya di organisasi.
Prabowo juga berulang kali menyoal tentang pengkhianatan, bahkan musuh dalam selimut.
Mengawali pidatonya, Prabowo menyinggung soal pentingnya kepercayaan anggota terhadap pimpinan dalam sebuah organisasi.
Dia mengibaratkan anggota sebagai penumpang kapal, sementara pimpinan adalah nakhoda yang memimpin arah kapal berlayar.
"Kalau kau di atas sebuah kapal, kau harus percaya pada nakhodanya. Kalau tidak percaya pada nakhodanya, cepat lompat dari kapal itu," kata Prabowo.
Ibarat sebuah pesawat, kata Prabowo, penumpang harus percaya dengan pilotnya.
Jika tak bisa menaruh kepercayaan, seharusnya penumpang itu tak naik pesawat tersebut.
Prabowo mengatakan, rasa percaya yang demikian harus dipelihara selama penumpang berkendara bersama pilot dan nakhoda sampai perjalanan mencapai tujuan.
"Tadi sudah di atas kapal, sudah di atas pesawat, jangan pula nakhoda lagi mau mengarahkan kapalnya kau rongrong dari samping, kau ganggu dari kiri, kau ganggu dari kanan. Itu namanya tidak baik dan tidak benar, itu membahayakan seluruh yang di atas kapal," ujarnya.
Dari analogi tersebut, menurut Prabowo, anggota yang tak lagi percaya pada pimpinannya lebih baik mundur.
Menteri Pertahanan itu pun menyampaikan ucapan terima kasih ke para kader yang hingga kini masih memercayainya untuk memimpin.
Dia berjanji tidak akan mengecewakan para anggotanya di Partai Gerindra.
"Jadi, sederhana, kalau kau berada bersama, percaya sama pimpinan, pimpinan tidak mungkin akan berbuat yang tidak baik untuk pengikut-pengikutnya," katanya.
Prabowo juga mengingatkan soal berpolitik secara santun dan terhormat.
Menurutnya, politik Gerindra harus berjalan di atas jalan yang benar, tidak bersifat mencela, bukan pula politik menipu.
"Di bangsa kita ada juga sifat-sifat yang tidak baik yaitu senang melihat orang susah, susah melihat orang senang. Iya kan, itu dari nenek moyang kita, menohok kawan seiring, kawan seiring ditohok," kata Prabowo.
Prabowo juga mengingatkan kadernya untuk tak berkhianat atau menjadi musuh dalam selimut.
"Apalagi menggunting dalam lipatan, musuh dalam selimut. Bayangkan, ini semua dari nenek moyang kita, mengingatkan kita bahwa itu ada sifat-sifat seperti itu. Gerindra tidak boleh," tuturnya.
Prabowo mengatakan, Gerindra bercita-cita mewujudkan keadilan dan kemakmuran di Indonesia lewat pengentasan kemiskinan hingga perluasan lapangan pekerjaan.
Untuk mencapai itu, dibutuhkan sifat negarawan dan kesatria. Bahwa berpolitik bersama Gerindra, kata Prabowo, adalah politik yang lurus, bukan politik kotor.
"Ada yang mengatakan politik itu kotorn kita memilih politik itu bersih, politik yang lurus," kata Prabowo.
"Ada yang mengatakan Prabowo sering dibohongi, Prabowo sering dikhianati, tidak ada masalah, yang penting adalah Prabowo tidak bohong dan tidak berkhianat," lanjutnya diiringi tepuk tangan riuh para kader yang hadir.
https://nasional.kompas.com/read/2023/02/08/06385801/populer-nasional-jokowi-dan-iriana-ajak-tim-pengawal-makan-bersama-pidato
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan