Salin Artikel

PDI-P Klaim Banyak Anak Muda Ingin Gabung: Kami Bukan Partai Orang "Tuwek"

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Jenderal PDI-P Sadarestuwati mengatakan, partainya tengah menyasar generasi milenial untuk bisa bergabung sebagai kader. Ia pun mengeklaim, banyak anak muda yang ingin bergabung ke PDI-P.

"Alhamdulillah banyak sekali anak muda yang mau bergabung dengan PDI-P. Karena apa? kami juga bukan partainya orang tuwek-tuwek (tua-tua)," kata Sadarestuwati di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (2/2/2023).

Anggota Komisi V DPR ini menyatakan, PDI-P mengakomodasi keinginan dan harapan anak muda. Dia pun mengatakan, PDI-P sangat terbuka bagi generasi milenial yang ingin terjun ke politik.

"Kami juga ingin mewujudkan itu dengan mengakomodir generasi Z tentunya," imbuh dia.

Ditanya soal kemungkinan PDI-P mengincar calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang bisa meraup suara milenial, ia enggan menjawabnya. Sadarestuwati menyerahkan soal pencapresan kepada Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

"Kalau itu, tanya ke Ibu Ketua Umum," ucapnya.

Sebagai informasi, PDI-P memiliki berbagai kader segala usia.

Adapun putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) Gibran Rakabuming Raka merupakan kader PDI-P dan juga termasuk kalangan generasi milenial. Gibran kini menjabat sebagai Wali Kota Solo.

Sementara itu, santer juga dikabarkan bahwa putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep bakal terjun ke politik. Akan tetapi, belum diketahui langkah politik Kaesang itu dalam memin

Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa partainya terbuka bagi Kaesang Pangarep untuk bergabung menjadi anggota partai.

"Ya sekiranya mau masuk ke PDI Perjuangan, karena kami ini punya aturan bahwa dalam satu keluarga tidak bisa masuk dalam pilihan partai-partai yang berbeda," kata Hasto ditemui di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (28/1/2023).

https://nasional.kompas.com/read/2023/02/02/17004961/pdi-p-klaim-banyak-anak-muda-ingin-gabung-kami-bukan-partai-orang-tuwek

Terkini Lainnya

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke