Salin Artikel

Saat "Drama" Pelecehan Putri Candrawathi Disimpulkan sebagai Perselingkuhan oleh Jaksa

JAKARTA, KOMPAS.com - Jaksa penuntut umum (JPU) berkesimpulan bahwa telah terjadi perselingkuhan antara istri mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, dan Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, sebelum peristiwa dugaan pembunuhan berencana terjadi pada 8 Juli 2022.

Jaksa menyampaikan hal tersebut saat membacakan berkas tuntutan kasus pembunuhan berencana Brigadir J dengan terdakwa Kuat Ma'ruf di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (16/1/2023).

Setidaknya, ada delapan alasan yang membuat jaksa menyimpulkan hal tersebut. Pertama, keterangan saksi ahli poligraf dari Pusat Laboratorium Forensik Aji Febrianto Ar-Rosyid yang disebut tidak sesuai dengan keterangan Putri terkait peristiwa di Magelang, Jawa Tengah.

"Berdasarkan keterangan ahli Aji Febrianto sebagai ahli poligraf PC terindikasi berbohong ketika diperiksa dan ditanyakan 'Apakah Anda berselingkuh dengan Yosua di Magelang?" kata jaksa.

Dalam sidang pemeriksaan yang dilangsungkan 14 Desember lalu, Aji sempat mengungkap bahwa skor Putri minus 25. Skor minus dinilai terindikasi berbohong. 

Hasil uji poligraf ini juga sempat disinggung oleh jaksa pada sidang 12 Desember. Saat itu, jaksa menyampaikan bahwa hasil tes poligraf Putri terindikasi berbohong soal dugaan perselingkuhannya dengan Brigadir J selama berada di rumah Magelang.

Namun, kala itu, Putri menyatakan, tak mengetahui tentang hal tersebut.

Alasan kedua, tidak ada satu pun, baik itu Richard Eliezer atau Bharada E maupun asisten rumah tangga Putri, yang bernama Susi, yang mengetahui adanya pelecehan seksual yang dialami Putri di Magelang.

Padahal, selama ini narasi pelecehan kerap dilontarkan oleh kubu Sambo dkk. 

Susi yang diperiksa di persidangan pada 9 November lalu menyatakan tidak mengetahui adanya dugaan pelecehan di rumah Magelang saat ditanya oleh jaksa. 

Pun demikian Kuat yang turut berada di Magelang saat peristiwa itu terindikasi terjadi pada 7 Juli 2022. Lewat kuasa hukumnya, Irwan Irawan, Kuat hanya mengetahui Putri sempat terduduk dengan kondisi tak berdaya di lantai dua rumahnya di Magelang.

"Tidak sama sekali tahu (adanya pelecehan seksual), dia tidak tahu. Dia hanya mendapatkan Ibu (Putri Candrawathi) di depan kamar mandi tergeletak dekat pakaian cuci," kata Irwan usai sidang di PN Jakarta Selatan, Rabu (9/11/2022).

Hal yang sama juga disampaikan Richard saat diperiksa sebagai terdakwa pada 5 Januari lalu. Saat itu, ia mengaku menyesal tak mengetahui peristiwa tersebut.

"Saya bingung juga, rasa salah juga, karena saya tidak mengetahui kejadian di Magelang," kata Bharada E di PN Jaksel, seperti dilansir Tribunnews.com.

Hal yang sama disampaikan Ricky Rizal saat memberikan keterangan pada 5 Desember 2022. Saat itu, Ricky yang bersaksi untuk Bharada E dan Kuat menyampaikan, sempat mempertanyakan kebenaran peristiwa pelecehan itu kepada Sambo ketika dipanggil ke lantai tiga rumah Saguling, Jakarta Selatan.

Di sisi lain, JPU mengungkap kejanggalan atas dugaan peristiwa pelecehan tersebut. Sebabnya, Putri tidak mandi dan mengganti pakaian setelah adanya dugaan peristiwa pelecehan sesual tersebut.

Padahal, ada Susi di sana yang semestinya bisa membantu Putri.

Kejanggalan lain, sebagai seorang dokter, Putri juga tak memeriksa diri ke dokter setelah dilecehkan Brigadir J. Padahal, menurut JPU, Putri merupakan seorang dokter yang peduli terhadap kesehatan dan kebersihan.

Putri, imbuh jaksa, justru berinisiatif bertemu dengan Brigadir J di dalam kamar tertutup, setelah peristiwa dugaan pelecehan itu terjadi, selama 10-15 menit. 

Di sisi lain, suami Putri, Ferdy Sambo juga tidak meminta visum untuk bukti pelecehan seksual, padahal saksi Ferdy Sambo sudah berpengalaman puluhan tahun sebagai penyidik kepolisian.

"Dan tindakan Ferdy Sambo yang membiarkan Putri Candrawathi dan korban dalam satu rombongan dan satu mobil saat isolasi di Duren Tiga, serta keterangan terdakwa Kuat Maruf (yang menyebut Yosua) 'duri dalam rumah tangga'," kata jaksa.

"Sehingga, dapat disimpulkan tidak terjadi pelecehan pada tanggal 7 Juli 2022, melainkan perselingkuhan antara saksi Putri Candrawathi dan korban Nofriansyah Yosua Hutabarat," ujar jaksa.

https://nasional.kompas.com/read/2023/01/17/09262291/saat-drama-pelecehan-putri-candrawathi-disimpulkan-sebagai-perselingkuhan

Terkini Lainnya

Pidato Megawati Kritisi Jokowi, Istana: Presiden Tak Menanggapi, Itu untuk Internal Parpol

Pidato Megawati Kritisi Jokowi, Istana: Presiden Tak Menanggapi, Itu untuk Internal Parpol

Nasional
Kader PDI-P Teriakkan Nama Jokowi, Saat Megawati Bertanya Penyebab Kondisi MK Seperti Saat Ini

Kader PDI-P Teriakkan Nama Jokowi, Saat Megawati Bertanya Penyebab Kondisi MK Seperti Saat Ini

Nasional
Megawati Singgung Pemimpin Otoriter Populis, Hukum Jadi Pembenar Ambisi Kekuasaan

Megawati Singgung Pemimpin Otoriter Populis, Hukum Jadi Pembenar Ambisi Kekuasaan

Nasional
Persilakan Rakyat Kritik Pemerintahannya, Prabowo: Tapi yang Obyektif

Persilakan Rakyat Kritik Pemerintahannya, Prabowo: Tapi yang Obyektif

Nasional
Garuda Indonesia Minta Maaf Usai Mesin Pesawat Pengangkut Jemaah Haji Rusak 2 Kali

Garuda Indonesia Minta Maaf Usai Mesin Pesawat Pengangkut Jemaah Haji Rusak 2 Kali

Nasional
Kembangkan Layanan Digital, Presiden Jokowi Akan Buka SPBE Summit 2024 dan Luncurkan GovTech Indonesia

Kembangkan Layanan Digital, Presiden Jokowi Akan Buka SPBE Summit 2024 dan Luncurkan GovTech Indonesia

Nasional
Pidato Megawati di Rakernas Dinilai Jadi Isyarat PDI-P Bakal Jadi Oposisi Prabowo

Pidato Megawati di Rakernas Dinilai Jadi Isyarat PDI-P Bakal Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Ketika Megawati Ungkap Isi Curhatnya pada Andika Perkasa soal TNI...

Ketika Megawati Ungkap Isi Curhatnya pada Andika Perkasa soal TNI...

Nasional
Jokowi Bagikan Sembako di Yogyakarta Saat PDI-P Gelar Rakernas di Jakarta

Jokowi Bagikan Sembako di Yogyakarta Saat PDI-P Gelar Rakernas di Jakarta

Nasional
Ganjar Yakin PDI-P Bakal Rumuskan Sikap Politik terhadap Pemerintahan Prabowo-Gibran di Rakernas Kali Ini

Ganjar Yakin PDI-P Bakal Rumuskan Sikap Politik terhadap Pemerintahan Prabowo-Gibran di Rakernas Kali Ini

Nasional
PAN Tak Mau Partai Baru Gabung Prabowo Dapat 3 Menteri, PKB: Jangan Baper

PAN Tak Mau Partai Baru Gabung Prabowo Dapat 3 Menteri, PKB: Jangan Baper

Nasional
Prananda Tak Hadir Pembukaan Rakernas V PDI-P, Ada Apa?

Prananda Tak Hadir Pembukaan Rakernas V PDI-P, Ada Apa?

Nasional
Soal Ganjar, Megawati: Belum Dipensiunkan, Terus Berjuang

Soal Ganjar, Megawati: Belum Dipensiunkan, Terus Berjuang

Nasional
Upaya PDI-P Agar Kader Berprestasi Tak Dibajak Partai Lain Saat Pilkada: Beri Surat Tugas

Upaya PDI-P Agar Kader Berprestasi Tak Dibajak Partai Lain Saat Pilkada: Beri Surat Tugas

Nasional
Megawati: Tidak Ada Koalisi dan Oposisi, Sistem Kita Presidensial

Megawati: Tidak Ada Koalisi dan Oposisi, Sistem Kita Presidensial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke