Salin Artikel

Ribuan Kader PDI-P Tanam Pohon di Bantaran Kalimalang, Risma: Selama Keluarkan Oksigen, Kita Akan Dapat Pahala

BEKASI, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI-P Bidang Kebudayaan Tri Rismaharini mengutarakan bahwa partainya berkomitmen melestarikan lingkungan lewat penghijauan nasional.

Cara-cara yang dilakukan di antaranya menanam pohon hingga membersihkan sampah di aliran sungai.

Hal ini sebagaimana dilakukan Risma bersama ribuan kader PDI-P Jawa Barat di bantaran Sungai Kalimalang, Tambun Selatan, Bekasi, Minggu (15/1/2023).

"Jadi kita menanam untuk kita buat amal jariyah. Kalau pohon itu selama mengeluarkan oksigen, maka kita akan mendapat pahala terus menerus. Jadi, saya sekali-sekali ngomong begitu," kata Risma dalam pidatonya saat membuka acara program Penghijauan Nasional PDI-P 2023, Minggu.

Dengan menanam pohon, Risma menyatakan, kader PDI-P bukan hanya menjalankan perintah Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, tetapi juga perintah agama.

Sebab, menurutnya banyak manfaat yang dihasilkan dari menanam pohon, seperti menjaga struktur tanah hingga mencegah banjir.

Hal ini lantaran air yang bisa disimpan di akar pohon.

"Jadi bapak, ibu semuanya kita enggak usah ngomong banyak. Kita sudah bisa buktikan bahwa apa yang diperintahkan, bukan hanya partai memerintah tapi agama memerintahkan. Ini DPC luar biasa, merawat lansia, miskin, merawat anak yatim, merawat pohon," tegas Menteri Sosial ini.

"Kita ini seolah-olah dituduh partai yang tidak beragama tapi kita bisa merawat yang diperintahkan agama," lanjut Risma.

Sebagai informasi, acara ini dihadiri oleh Ketua DPD PDI-P Jawa Barat Ono Surono, Ketua DPP PDI-P Sukur Nababan dan anggota DPR Fraksi PDI-P Rieke Diah Pitaloka.

https://nasional.kompas.com/read/2023/01/15/11541161/ribuan-kader-pdi-p-tanam-pohon-di-bantaran-kalimalang-risma-selama-keluarkan

Terkini Lainnya

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke