Puan Maharani mengingatkan agar hasil itu jangan membuat PDI-P jadi jemawa dan sombong atau tak memikirkan rakyat.
"Tapi itu menjadi tantangan bagi kita. Bukan malah kita menjadi senang-senang, tiduran, tidak mau ke bawah, tidak mau bertemu dengan rakyat, kemudian bersenang-senang dengan diri kita saja," kata Puan dalam pidatonya di acara Bimtek Anggota DPRD Kabupaten Kota Fraksi PDI-P Seluruh Indonesia, Senin (9/1/2023).
Puan lantas berpesan kepada seluruh kader PDI-P agar tak melupakan tagline partai "wong cilik" atau rakyat kecil.
Tagline tersebut, menurutnya, menandakan bahwa seluruh kader PDI-P harus bekerja bersama rakyat kecil.
"Harus solid. Tidak terkena sensasi kanan dan kiri. Lurus. Tegak lurus. Kerja, kerja, kerja," ujar Puan.
Ketua DPR RI ini juga berpandangan bahwa elektabilitas tinggi itu tidak dihasilkan dari gimik-gimik politik.
Ia pun mengklaim, PDI-P bukan partai yang melakukan gimik politik untuk menaikkan popularitas.
"Popularitas itu penting, cuma lebih penting itu turun ke bawah, ke bawah, ke bawah. Bertemu dengan rakyat. Saat ini PDI-P sudah ada di jalan benar menuju 2024, sabar. Kita harus bekerja keras," kata Puan Maharani.
Misalnya hasil survei Poltracking Indonesia terbaru yang menunjukkan bahwa PDI-P kembali menduduki posisi teratas elektabilitas partai.
Bahkan, survei itu menunjukkan terjadinya peningkatan elektabilitas PDI-P.
"PDI Perjuangan trennya adalah naik. Di survei tiga bulan lalu (Agustus 2022) 20,4 persen, sekarang 23 persen. Ini tren satu satunya partai yang naik, positif," kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda dalam rilis survei yang ditayangkan di YouTube Poltracking TV, pada 22 Desember 2022.
https://nasional.kompas.com/read/2023/01/09/14222381/tanggapi-hasil-survei-pdi-p-selalu-di-atas-puan-jadi-tantangan-bukan-malah