Salin Artikel

Prabowo Sindir Kader Keluar Jalur, Pengamat: Kode buat Usir Halus Sandiaga

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menduga, sindiran yang dilayangkan Prabowo Subianto buat kader Partai Gerindra yang dinilai keluar jalur mengarah ke Sandiaga Uno.

Sebabnya, belakangan Sandiaga diisukan hendak hengkang dari Gerindra dan berlabuh ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP) karena kepentingan pencalonan presiden Pemilu 2024.

Menurut Umam, pernyataan Prabowo seolah menyiratkan bahwa ketua umum Partai Gerindra itu mengusir Sandiaga secara halus.

"Statement Prabowo itu mempertegas sikap dan posisi Gerindra untuk membuka pintu secara lebar-lebar agar Sandiaga keluar dari partainya. Jadi semacam pengusiran secara halus," kata Umam kepada Kompas.com, Senin (9/1/2023).

Umam menilai, mustahil Sandiaga menjadi calon presiden (capres) Gerindra. Pasalnya, partai berlambang garuda itu telah bulat bakal mengusung Prabowo sebagai calon RI-1.

Pencapresan Prabowo sudah berulang kali disampaikan elite Gerindra. Pada Agustus 2022 lalu, Prabowo juga telah mengumumkan kesiapannya untuk maju ke panggung Pemilu 2024.

"Bahwa pencapresan Prabowo adalah harga mati bagi Gerindra," ujar Umam.

Buat Gerindra, kata Umam, lebih baik kehilangan kadernya ketimbang membatalkan pencapresan Prabowo pada Pemilu 2024. Hal ini juga berlaku buat Sandiaga.

Oleh karenanya, elite Gerindra tak ambil pusing dengan isu hengkangnya Sandiaga ke PPP untuk kepentingan pencapresan.

"Gerindra tampaknya sudah ikhlas jika Sandiaga hijrah politik dari Gerindra ke partai lain, termasuk PPP," kata Umam.

Mencermati dinamika tersebut, lanjut Umam, ada baiknya Sandi segera menentukan sikap secara gentleman, tetap berada di bawah naungan Gerindra atau hijrah ke partai politik lainnya. Jangan sampai ada yang merasa diberi harapan palsu soal ini.

Jika Sandiaga bermanuver ke parpol lain, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu disarankan cepat-cepat beradaptasi di rumah barunya.

Sebab, praktis Sandiaga menjadi pendatang yang belum punya akar kuat. Sementara, sisa waktu menuju pelaksanaan Pemilu 2024 tak banyak lagi.

Sandiaga juga harus berhitung pada posisi dan jabatan apa ia ditempatkan di partai baru. Harus ada negosiasi dan kompensasi politik maupun logistik yang jelas sebelum keputusan dijatuhkan.

"Ketegasan sikap itu akan lebih produktif bagi Gerindra maupun bagi langkah politik individu Sandiaga," tutur dosen Universitas Paramdina itu.

Sandiaga memang berulang kali menyatakan kesiapannya maju capres. Meski demikian, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) itu mengatakan, perihal pencapresan merupakan wewenang partai.

Gerindra sendiri terlihat santai menanggapi kabar ini. Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bahkan mempersilakan kadernya hengkang jika tak cocok dengan dirinya.

"Kalau tidak cocok sama Prabowo, ya monggo enggak apa-apa, cari partai lain, pindah partai boleh dong," kata Prabowo saat meresmikan kantor Badan Pemenangan Presiden Gerindra, Sabtu (7/1/2023).

Meski tak merinci, Prabowo bilang, ada kader Gerindra yang keluar jalur. Sikap yang ditunjukkan kader itu disebut berbeda dengan perkataannya.

"Ada saja rekan kita yang kadang-kadang keluar dari jalur, salah jalan, enggak tahu saya, karena itu sifat, kita harus koreksi diri kita, lain di mulut lain di hati. Tinggi gunung seribu janji, lain di bibir lain di hati, kumaha (bagaimana)?" ujar Menteri Pertahanan itu.

Merespons pernyataan Prabowo, Sandi mengatakan, dirinya bakal sowan ke pimpinan partai tempatnya bernaung. Apalagi, jika ini berkaitan dengan rencana pencapresan.

"Saya akan tabayun dulu mohon teman-teman berikan kesempatan beberapa waktu untuk saya bertabayun sama Pak Prabowo, sekaligus juga melaporkan dan segera nanti setelah bertabayun dengan beliau karena adab berkomunikasi dengan pimpinan itu bukan melalui media tetapi langsung bertabayun," katanya usai menghadiri Harlah ke-50 PPP di Stadion Kridosono, Yogyakarta, Minggu (8/1/2023).

https://nasional.kompas.com/read/2023/01/09/12101171/prabowo-sindir-kader-keluar-jalur-pengamat-kode-buat-usir-halus-sandiaga

Terkini Lainnya

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke