Salin Artikel

Pengamat Sebut 2 Alasan Pentingnya Panglima TNI Tak Rangkap Jabatan Kepala Staf

Hal ini disampaikan Anton terkait dengan rangkap jabatan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono terhadap posisi Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL).

Pertama, Anton mengungkapkan, rangkap jabatan akan menjadikan Panglima TNI tidak dapat berkonsentrasi penuh dengan posisi barunya.

"Mengingat pos Panglima TNI sangat strategis maka konsentrasi dan perhatian penuh pejabat baru sangat diperlukan," kata Anton dalam siaran pers, Selasa (26/12/2022).

Anton mengatakan, konsentrasi diperlukan Yudo untuk melakukan penyesuaian dengan tugas baru dan konsolidasi internal guna memenuhi target yang telah disiapkan.

Dengan kata lain, Anton menyebut kerja dan kinerja Yudo Margono akan sulit efektif selama masih merangkap posisi KSAL.

Kedua, Anton menuturkan, rangkap jabatan yang dijalani Yudo mengindikasikan kekurangpekaaan manajerial Jokowi dalam menyiapkan calon pimpinan tinggi TNI.

Anton menegaskan, sejatinya, TNI Angkatan Laut tidak mengalami kekurangan stok calon pimpinan yang siap menjabat pos strategis.

Setidaknya, ada sembilan perwira tinggi berpangkat laksamana madya atau bintang tiga yang memenuhi syarat normatif diangkat sebagai KSAL.

Sebaliknya, berlarutnya fenomena rangkap jabatan ini akan membuka ruang berkembangnya isu politisasi jabatan militer.

Oleh karena itu, Anton mengingatkan ada baiknya Presiden Joko Widodo tidak berlama-lama membiarkan Yugo merangkap jabatan Panglima TNI-KSAL.

"Ditambah masa jabatan normatif Yudo Margono sebagai Panglima TNI tidak sampai 12 bulan. Oleh karena itu, keberadaan pejabat KSAL definitif sangat dibutuhkan mengingat kondisi ancaman maritim Indonesia sangat dinamis," imbuh dia.

Hingga kini, Yudo masih merangkap jabatan sebagai KSAL. Hal ini terjadi lantaran Presiden Joko Widodo belum menunjuk sekaligus melantik KSAL pengganti Yudo.

Di sisi lain, rangkap jabatan yang dijalani Yudo dalam waktu dekat dipastikan akan berakhir.

Sebab, Jokowi akan melantik KSAL baru, besok, Rabu (28/12/2022).

Hal ini disampaikan Jokowi saat memberikan keterangan pers di sela-sela kunjungan kerjanya di Pasar Pujasera, Subang, Jawa Barat Selasa.

"Pelantikan KSAL, KSAL Insya Allah besok, pelantikannya besok KSAL," kata Jokowi dikutip dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa.

https://nasional.kompas.com/read/2022/12/27/16420001/pengamat-sebut-2-alasan-pentingnya-panglima-tni-tak-rangkap-jabatan-kepala

Terkini Lainnya

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke