Salin Artikel

Survei Poltracking Ungkap Tren Elektabilitas PDI-P Meningkat, Partai Lain Cenderung Stabil atau Turun

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei Poltracking Indonesia menyebutkan bahwa terjadinya peningkatan elektabilitas dari PDI-P.

Hal itu terekam dalam survei terbaru Poltracking dibandingkan dengan periode survei sebelumnya.

"PDI Perjuangan trennya adalah naik. Di survei tiga bulan lalu (Agustus 2022) 20,4 persen, sekarang 23 persen. Ini tren satu satunya partai yang naik, positif," kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda dalam rilis survei yang ditayangkan di YouTube Poltracking TV, Kamis (22/12/2022).

Sementara itu, partai lain seperti Gerindra, Golkar, dan Nasdem, cenderung stabil elektabilitasnya.

Elektabilitas Gerindra naik sekitar 0,6 persen dari periode survei sebelumnya, yaitu Agustus 2022 sebesar 10,5 persen menjadi 11,1 persen. Sementara, Golkar mengalami sedikit penurunan dari sebelumnya 9,5 persen menjadi 9,3 persen.

"Nasdem sebelumnya di angka 6,7 persen, sekarang 6,9 persen, stabil," kata Hanta.

Kemudian Partai Demokrat, dan Partai Kebangkitan Bangsa yang mengalami penurunan.

Partai Demokrat mengalami penurunan tren sedikit, di angka 8,6 persen sampai 6,7 persen. Sedangkan, PKB mengalami penurunan elektabilitas signifikan dari 8,8 persen menjadi 5,6 persen.

"Nah ini juga bisa dibaca apakah basis pemilih PKB ini ada bergeser ke PDI Perjuangan, karena PDI-P juga tinggi. Dari crosstab yang kita lihat, pemilih PKB dan PDI Perjuangan ini preferensinya, itu agak dekat, preferensi capres (calon presiden) dan cawapres (calon wakil presiden)," ujar Hanta.

Selanjutnya, elektabilitas Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga tetap stabil dari 5,2 persen ke 5,3 persen. Lalu, tren elektabilitas Partai Amanat Nasional (PAN) juga stabil di angka 4,1 persen.

Di sisi lain, Perindo mengalami tren elektabilitas yang naik dari periode sebelumnya 1,9 persen menjadi 2,8 persen.

Kemudian, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengalami penurunan elektabilitas dari 3,1 persen menjadi 2 persen.

Sementara itu, terdapat sejumlah partai yang elektabilitasnya di bawah 1 persen. Yaitu,  Partai Bulan Bintang dengan 0,8 persen; Partai Hanura dengan 0,7 persen; Partai Gelora dengan 0,7 persen; serta Partai Buruh dengan 0,4 persen.

Kemudian, Partai Garuda dengan 0,3 persen; Partai Solidaritas Indonesia dengan 0,2 persen; Partai Ummat dengan 0 persen; dan Partai Kebangkitan Nusantara dengan 0 persen.

Adapun survei Poltracking kali ini dilaksanakan dengan wawancara tatap muka pada 21-27 November 2022 terhadap 1.220 responden.

Metode yang digunakan mengambil sampel yaitu multistage random sampling.

Adapun margin of error survei lebih kurang 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

https://nasional.kompas.com/read/2022/12/22/15093831/survei-poltracking-ungkap-tren-elektabilitas-pdi-p-meningkat-partai-lain

Terkini Lainnya

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke