Salin Artikel

Dinilai Serba Tanggung Capreskan Anies, Nasdem Beri Penjelasan soal Makna "Perubahan"

Pasalnya, jargon "Perubahan" yang Nasdem gembor-gemborkan sejak mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres) 2024 dipertanyakan karena justru hendak melanjutkan program Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Perubahan dalam kerangka restorasi, bukan revolusi. Kalau revolusi, perubahan yang drastis, bisa menjungkirbalikkan yang sudah ada atau yang sudah mapan," ujar Effendi Choirie saat dimintai konfirmasi, Senin (19/12/2022).

Effendi menjelaskan, makna "perubahan" dalam kerangka restorasi adalah memperbaiki yang buruk, mengembalikan nilai-nilai atau sejarah baik yang hilang, memulihkan situasi kondisi yang kurang stabil, kurang proporsional, atau kurang adil.

Ia lantas mengatakan bahwa Nasdem ingin mencerahkan dan menstabilkan kehidupan masyarakat Indonesia.

"Kita pulihkan, kita stabilkan, kita normalkan, kita adilkan, dan mencerahkan kehidupan yang gundah gulana, yang pesimis, yang bodoh dan tolol, yang selalu berpikir negatif," kata Effendi.

"Semua kita cerahkan supaya semua rakyat hati, jiwa, pikiran dan perilakunya lebih semangat, lebih optimis, lebih pintar, lebih positif dan selalu memberi hormat dan apresiasi," ujarnya lagi.

Oleh karena itu, Effendi Choirie menekankan konsep perubahan restorasi yang diusung Nasdem adalah perubahan yang moderat, bukan radikal. Sehingga, tetap memberi apresiasi dan menghargai keberhasilan rezim sebelumnya.

"Dan meneruskan yang baik-baik sebagai bagian dari kontinuitas dan sustain dalam sebuah pemerintahan yang normal dan sehat," katanya.

Sementara itu, Effendi Choirie membeberkan Nasdem akan melakukan perubahan-perubahan yang diperlukan dan inovasi-inovasi baru untuk memenuhi tuntutan rakyat dan perkembangan zaman.

Menurutnya, itulah filosofi, akhlak, dan konsep Nasdem bersama Anies Baswedan jika diberi kepercayaan rakyat untuk memerintah.

"Bukan sok-sokan, merasa jadi jagoan, atau merasa benar sendiri. Anies dan Nasdem tidak begitu," ujar Effendi.

Sebab, di satu sisi Nasdem menghendaki Anies untuk melanjutkan program-program Presiden Jokowi jika terpilih sebagai presiden di 2024.

Di sisi lain, partai pimpinan Surya Paloh itu punya rencana berkoalisi dengan Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dua partai oposisi yang kerap tak sejalan dengan program dan kebijakan pemerintah. Ketiga partai juga menggembar-gemborkan Koalisi Perubahan.

"Kan Nasdem selalu bilang Anies akan menang, melanjutkan program-program Jokowi, di mana letak perubahannya?" kata Adi kepada Kompas.com, Jumat (16/12/2022).

Ditambah lagi, narasi politik yang disampaikan Anies Baswedan dalam setiap roadshow itu-itu saja.

Sebagai figur yang lekat dengan citra oposisi, Anies hampir tidak pernah menentang atau mengkritisi kebijakan presiden secara terbuka. Padahal, basis massanya datang dari kalangan kontra Jokowi.

"Semuanya serba nanggung. Orang juga bosan. Mana nih poros perubahan? Mana antitesa Jokowi? Antitesa Jokowi kok tidak mau dihadap-hadapkan dengan Jokowi," ujarnya.

https://nasional.kompas.com/read/2022/12/19/17061061/dinilai-serba-tanggung-capreskan-anies-nasdem-beri-penjelasan-soal-makna

Terkini Lainnya

KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

Nasional
PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

Nasional
PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

Nasional
KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

Nasional
MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

Nasional
Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Nasional
TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

Nasional
Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

Nasional
Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Nasional
Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Nasional
PAN Persoalkan Selisih 2 Suara tapi Minta PSU di 5 TPS, Hakim MK: Mungkin Enggak Setengah Suara?

PAN Persoalkan Selisih 2 Suara tapi Minta PSU di 5 TPS, Hakim MK: Mungkin Enggak Setengah Suara?

Nasional
Kuasa Hukum KPU Belum Paham Isi Gugatan PDI-P di PTUN

Kuasa Hukum KPU Belum Paham Isi Gugatan PDI-P di PTUN

Nasional
KPK Sita Pabrik Kelapa Sawit Bupati Nonaktif Labuhan Batu, Nilainya Rp 15 M

KPK Sita Pabrik Kelapa Sawit Bupati Nonaktif Labuhan Batu, Nilainya Rp 15 M

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke