Salin Artikel

PKB Tak Khawatir Ditolak PKS Saat Ini, Sebut Suasana Politik Masih Cair

Untuk itu, ia mengatakan, PKB terus membangun komunikasi dengan partai politik lain, termasuk PKS agar mau bergabung dengan koalisi PKB-Gerindra.

"Tentu belum bisa dipastikan ya hitungannya. Karena tadi itu, karena suasananya masih wait and see," kata Huda saat dihubungi Kompas.com, Minggu (6/11/2022).

Hal tersebut disampaikan Huda merespons semakin eratnya komunikasi PKS dengan Nasdem dan Demokrat, di saat PKB menawarkan ajakan bergabung dengan koalisinya bersama Gerindra.

Huda mengatakan, PKS tentu terus mempertimbangkan dan melihat situasi politik ke depan, termasuk penjajakan koalisi dengan Nasdem dan Demokrat.

Oleh karenanya, PKB mengambil kesempatan komunikasi sebelum penetapan koalisi Nasdem-Demokrat-PKS.

"Artinya, dalam suasana wait and see ini ya yang terbaik adalah diisi komunikasi antar partai yang semakin produktif, supaya itung-itungannya pas, sesuai," katanya.

"Jadi, dalam suasana semua serba wait and see, saya kira, pasti terjadi saling komunikasi, tukar informasi, terus kemudian saling banding-bandingkan dan seterusnya," ujarnya lagi.

Lebih lanjut, Ketua Komisi X DPR itu membenarkan bahwa PKB tak memiliki kedekatan dengan PKS sebelumnya.

Sebaliknya, Gerindra disebut memiliki kedekatan dan irisan politik yang dilihat dari pengalaman Pilpres sebelumnya.

Pada Pilpres 2019, PKB diketahui berada di koalisi pendukung Joko Widodo (Jokowi). Sedangkan PKS berada bersama Gerindra mendukung Prabowo Subianto sebagai capres.

"Karena itu, kita berbagi kerja terkait dengan perluasan koalisi ini, ya PKB mencoba komunikasi dengan partai yang selama ini dalam siklus pilpres selalu beririsan dengan PKB. Gerindra melakukan komunikasi dengan partai partai yang selama siklus pilpres sebelumnya selalu beririsan dengan Gerindra," katanya.

Hal itu disampaikan Ketum PKB Muhaimin Iskandar ketika ditanya soal partai politik yang akan bergabung dalam koalisi PKB-Gerindra ke depan.

Sementara itu, PKS sendiri seolah memberikan sinyal tidak menerima tawaran PKB.

Juru Bicara PKS Muhammad Kholid menyatakan, pihaknya menghormati tawaran PKB.

Namun, PKB diminta memberikan izin agar PKS merampungkan komunikasi intensif dengan Nasdem dan Demokrat.

"Kami mohon izin menuntaskan proses komunikasi politik dengan Nasdem dan Demokrat," kata Kholid saat dihubungi Kompas.com, Minggu (23/10/2022).

Kholid mengatakan, PKS bahkan sedang dalam proses ta'aruf dengan Nasdem dan Demokrat mencapai kesepakatan koalisi.

https://nasional.kompas.com/read/2022/11/06/15421491/pkb-tak-khawatir-ditolak-pks-saat-ini-sebut-suasana-politik-masih-cair

Terkini Lainnya

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke