Salin Artikel

Guru Besar Universitas Bhayangkara: Polisi Bukan Militer, Komandannya Bukan Atasan

Hermawan menuturkan, komandan di kepolisian bukanlah atasan, melainkan hukum yang berlaku.

“Polisi ini bukan militer, tidak ada komando. Komandan di polisi itu hukum, bukan atasannya,” kata Hermawan dalam talkshow "Satu Meja" yang tayang di YouTube Kompas TV, Rabu (26/10/2022) malam.

Menurut Hermawan, atas dasar konsepsi tersebut ketika seorang atasan memberikan perintah yang melanggar hukum, maka bawahannya berhak menolak.

Tidak hanya itu, kata Hermawan, bawahannya bahkan bisa menangkap atasannya yang melakukan pelanggaran hukum.

“Kalau atasan itu melanggar hukum, dia (bawahan) boleh menangkap, menolak perintah, dan ini terjadi,” ujar Hermawan.

Hermawan memandang, dalam kasus Ferdy Sambo, persoalan tidak adanya komandan ini menjadi abu-abu. Sebab, Sambo merupakan Kadiv Profesi dan Pengamanan (Propam), pejabat Polri yang bisa menindak sesama polisi.

Selain itu, penyatuan bagian Pengamanan Internal (Paminal), penyelidikan, dan pemeriksaan yang disatukan dengan Provos sebagai salah satu sub organisasi di Propam, menimbulkan terjadinya pengumpulan kewenangan.

“Seperti kewenangan komando, seolah-olah seperti itu sehingga anak buah (berpikir) oh dia yang paling berkuasa, dia komandan, dia jenderal ya udah ikut saja,” tutur Hermawan.

Sebelumnya, kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) di rumah dinas Kadiv Propam Polri menjadi sorotan banyak pihak.

Tidak hanya karena dugaan pembunuhan berencana itu dilakukan pejabat Polri, kasus tersebut juga menyeret ratusan polisi menjalani pemeriksaan internal.

Beberapa dari mereka menjalani sidang etik. Sebanyak 5 polisi, termasuk Sambo diberhentikan dengan tidak hormat dari Korps Bhayangkara.

Selain itu, sebanyak 7 polisi termasuk Sambo ditetapkan sebagai tersangka menghalang-halangi penyidikan atau obstruction of justice.

Selain Sambo, mereka adalah Brigjen Hendra Kurniawan, Kombes Agus Nurpatria, AKBP Arif Rachman Arifin, Kompol Baiquni, Kompol Chuck Putranto, dan AKP Irfan Widyanto.

Sementara, 35 polisi lainnya dinyatakan melanggar etik. Mereka dinilai tidak profesional dalam menangani kasus kematian Brigadir Yosua.

https://nasional.kompas.com/read/2022/10/28/10562491/guru-besar-universitas-bhayangkara-polisi-bukan-militer-komandannya-bukan

Terkini Lainnya

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke