Salin Artikel

Kegigihan Demokrat Terus Dorong AHY Jadi Pendamping Anies Baswedan

Dalam penjajakan koalisi bersama Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Demokrat terus berupaya agar AHY bisa menjadi calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Anies Baswedan di posisi calon presiden (capres).

Narasi itu kembali muncul, sejalan dengan ketiga partai politik (parpol) yang disebut kian dekat pada kesepakatan pembentukan koalisi.

Baru-baru ini, Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya menyampaikan bahwa tim kecil ketiga parpol telah mengadakan pertemuan untuk membahas figur cawapres, hingga platform pemerintahan ke depan.

“Ini yang terus kita matangkan, yang juga dapat membawa semangat perubahan, mendapat dukungan publik, dan menambah peluang kemenangan di Pilpres 2024,” ujar Willy dalam keterangan, Jumat (21/10/2022).

Sementara itu, Juru Bicara PKS M Kholid mengungkapkan, pihaknya mengusulkan mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan sebagai cawapres.

Lantas seperti apa upaya Partai Demokrat menyampaikan posisi tawar AHY sebagai pendamping Anies?

Mengacu elektabilitas

Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengungkapkan kandidat capres-cawapres yang bisa diusung oleh ketiga parpol harus memiliki tingkat elektabilitas yang mumpuni.

"Jadi, kalau elektabilitas rendah, lalu tidak bisa punya kontribusi dalam membentuk dan stabilitas koalisi, jangan berharap lah jadi capres-cawapres yang akan kami usung," ujarnya dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (23/10/2022).

Namun, ia mengatakan, pembahasan tim kecil ketiga parpol belum membahas nama-nama kandidat cawapres.

Partai Demokrat, Nasdem, dan PKS disebut baru membicarakan soal kriteria.

Herzaky mengungkapkan, pasangan calon yang bakal diusung mesti punya integritas, kapabilitas, elektabilitas, berkontribusi pada pembentukan dan stabilitas koalisi, dapat diandalkan di pemerintahan sebagai dwitunggal atau punya chemistry satu sama lain, serta punya semangat mengusung perubahan dan perbaikan.

"Yang mau kami lawan ini tidak bisa dianggap enteng. Maka semua strategi, teknik, dan taktik, termasuk sumber daya, kami hitung secara matang," ujarnya.

Anies-AHY paslon yang diinginkan masyarakat

Secara terang-terangan Deputi Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani menilai Anies-AHY adalah paslon capres-cawapres yang paling diinginkan masyarakat.

Ia mengklaim jajak pendapat berbagai lembaga survei mengungkapkan pasangan itu punya elektabilitas yang tinggi.

Menurutnya, latar belakang keduanya yang berbeda justru bakal saling melengkapi guna memenangkan Pilpres 2024.

"Mas ketum AHY memenuhi seluruh kriteria yang telah dipresentasikan dengan kredit poin tertinggi," katanya.

“Mas AHY tadi (mengatakan) di bawah adalah para kader, dan pengurus Partai Demokrat dari akar rumput yang mendengar Mas Anies datang, dan ingin menyambut bersama,” kata Herzaky.

“Nah, sekarang bertemu pimpinan, ini adalah petarung-petarungnya AHY dan sekarang menjadi petarungnya Anies,” ujarnya lagi.

Kepada Anies Baswedan, putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu memperkenalkan relawan Anies-AHY.

Besarnya animo dari internal Partai Demokrat, menurut AHY, muncul karena Anies dipandang sebagai tokoh yang dekat.

AHY menceritakan, Anies Baswedan pernah menjadi salah satu peserta konvensi capres Partai Demokrat pada 2013-2014 lalu.

Keduanya juga memiliki kedekatan secara personal meski pernah bersaing dalam kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017.

Terakhir, AHY menganggap Anies Baswedan punya pandangan yang sama dengan Partai Demokrat.

“Mas Anies memiliki visi, dan spirit yang sama. Tidak heran ketika chemistry yang terjadi begitu kuat untuk memajukan bangsa ke depan,” kata AHY.

https://nasional.kompas.com/read/2022/10/24/07102431/kegigihan-demokrat-terus-dorong-ahy-jadi-pendamping-anies-baswedan

Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke