Salin Artikel

KSP Klaim 2023 Ekonomi Indonesia pada 2023 Tidak Gelap

JAKARTA, KOMPAS.com - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Edy Priyono mengatakan, perekonomian Indonesia masih berada di level yang relatif baik.

Menurut dia, hal ini merujuk pada hasil laporan Dana Moneter Internasional (IMF) terkait World Economic Outlook untuk 2022 dan 2023.

"IMF menyebutkan pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan sebesar 5,3 persen pada 2022, dan turun menjadi 5,0 persen pada 2023," ujar Edy dilansir dari siaran pers KSP, Selasa (18/10/2022).

"Angka ini masih lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi negara-negara ASEAN secara keseluruhan, yang diproyeksikan berada di angka 4,9 persen pada 2023," ungkapnya.

IMF juga mencatat, pertumbuhan ekonomi Indonesia 2022 juga diproyeksikan lebih baik dibandingkan beberapa negara G20, yaitu Amerika Serikat dengan pertumbuhan sebesar 1,6 persen, Jerman 1,5 persen, Jepang 1,7 persen, Inggris 3,6 persen, Brasil 2,8 persen, dan Meksiko 2,1 persen.

"Mencermati laporan IMF, perekonomian Indonesia masih berada di level yang relatif baik. Bahkan, IMF menyebut Indonesia akan menjadi titik terang saat perekonomian global gelap," jelas Edy.

Meski demikian, menurut dia, pemerintah terus menerapkan berbagai kebijakan yang dapat menjaga perekonomian dari dampak risiko global.

Ia menjelaskan, dari sisi kebijakan fiskal, pemerintah telah menyalurkan bantuan berupa Bantuan Subsidi Upah (BSU), Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM, dan pemanfaatan 2 persen Dana Transfer Umum.

Selain itu, pemerintah juga meneruskan dukungan bantuan sosial yang sudah ada.

Seperti program keluarga harapan, bantuan pangan nontunai yang didukung konvergensi program bantuan sosial, serta pembenahan data penerima bantuan sosial.

"Kebijakan ini untuk menanggulangi dampak inflasi di Indonesia," jelas Edy.

Sementara dari sisi moneter, lanjut dia, Bank Indonesia melakukan peningkatan suku bunga acuan dan beragam instrumen pengendalian nilai tukar rupiah.

"Saat ini juga disiapkan berbagai kebijakan di lembaga jasa keuangan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," tutur Edy.

Dia menambahkan, dalam laporan World Economic Outlook untuk 2022 dan 2023, IMF mengingatkan bahwa perekonomian global akan mengalami tantangan yang berat.

Inflasi dunia diperkirakan akan lebih tinggi dibandingkan beberapa dekade terakhir yang menyebabkan pengetatan keuangan di banyak negara.

Selain itu, IMF juga mengingatkan, konflik Rusia-Ukraina dan pandemi Covid-19 yang tidak dapat diprediksi kapan berakhir telah berkontribusi negatif terhadap outlook ekonomi global.

IMF memperkirakan, pertumbuhan ekonomi global turun dari 6,0 persen pada 2021 menjadi 3,2 persen pada 2022, dan 2,7 persen pada 2023.

Pertumbuhan ekonomi tersebut menjadi yang terendah sejak 2001 kecuali saat krisis keuangan global dan puncak pandemi Covid-19.

Sementara itu, terkait dengan inflasi global, IMF memprediksi akan naik dari 4,7 persen pada 2021 menjadi 8,8 persen pada 2022. Namun, pada 2023, inflasi global diperkirakan turun di angka 6,5 persen.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo sempat menyinggung soal gelapnya kondisi ekonomi pada 2023.

Hal itu disampaikannya saat memberi sambutan pada acara pengarahan Presiden RI kepada seluruh Menteri/Kepala Lembaga, Kepala Daerah, Pimpinan BUMN, Pangdam, Kapolda dan Kajati di Jakarta Convention Center, pada 29 September lalu.

Menurut Jokowi, hingga saat ini masih belum bisa dikalkulasikan kekuatan resesi global dan pengaruhnya terhadap situasi ekonomi.

"Krisis finansial baru saja sebuah negara mengajukan APBN di Inggris, kemudian pasar melihat langsung yang namanya nilai tukar di semua negara goncang dan melemah terdepresiasi termasuk kita, hati-hati ketidakpastian ini, mengenai ketidakpastian ini," ujar Jokowi.

"Tiap hari kita selalu diingatkan dan kalau kita baca baik di media sosial di media cetak, di media online semuanya mengenai resesi global, tahun ini sulit dan tahun depan sekali lagi saya sampaikan akan gelap. Dan kita tidak tahu badai besarnya seperti apa sekuat apa tidak bisa dikalkulasi," lanjutnya.

Terlebih lagi, kata Jokowi, kondisi perang antara Ukraina dengan Rusia yang tak kunjung usai ikut mempengaruhi resesi dunia.

Kepala Negara mengungkapkan, baru-baru ini ada empat wilayah di Ukraina yang menggelar referendum.

"Di Donetsk, Zaporizhzhia, Kherson, Luhansk makin merumitkan lagi kapan akan selesai dan imbasnya ke ekonomi seperti apa makin rumit," kata dia.

Sejalan dengan itu, Jokowi mengingatkan kembali soal inflasi yang saat ini ditakutkan banyak negara.

Pasalnya, nilai inflasi di sejumlah negara melonjak sangat tinggi.

"Inflasi semua negara biasanya hanya 1 sekarang 8, lebih dari 10, dan bahkan ada lebih dari 80 persen, ada 5 negara. Oleh sebab itu, kita harus kompak, harus bersatu dari pusat provinsi kabupaten kota sampai ke bawah. Dan semua kementerian lembaga seperti saat kita kemarin menangani Covid-19, kalau Covid-19 bisa bersama-sama urusan inflasi ini kita harus bersama-sama," tambahnya.

https://nasional.kompas.com/read/2022/10/18/11274051/ksp-klaim-2023-ekonomi-indonesia-pada-2023-tidak-gelap

Terkini Lainnya

Kontroversi Usulan Bansos untuk 'Korban' Judi Online

Kontroversi Usulan Bansos untuk "Korban" Judi Online

Nasional
Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Nasional
MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

Nasional
Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Nasional
MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

Nasional
[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK 'Gentle'

[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK "Gentle"

Nasional
Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke