Romer menodongkan pistol ke arah Sambo saat bertemu di rumah dinas Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Penodongan pistol oleh Romer itu tertuang dalam surat dakwaan Ferdy Sambo. Sambo didakwa melakukan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.
Dalam surat itu, disebutkan bahwa Brigadir J tewas pada Jumat (8/7/2022) sekitar pukul 17.16 WIB. Brigadir J tewas karena ditembak oleh Sambo dan Bharada Richard Eliezer atau Bharada E.
Usai membunuh Brigadir J, Sambo keluar dari rumah melalui pintu dapur menuju garasi.
Saat keluar, Sambo berpapasan dengan Adzan Romer. Romer sedang berlari ke dalam rumah karena kaget mendengar suara tembakan.
Di momen itulah Romer menodongkan senjatanya ke Sambo.
"(Saksi Adzan Romer) secara spontan menodongkan senjata apinya ke arah terdakwa Ferdy Sambo, dan Ferdy Sambo mengatakan kepada saksi Adzan Romer, 'ibu di dalam'," tulis surat dakwaan seperti dilihat, Senin (17/10/2022).
Setelah itu, Romer masuk ke dalam rumah. Di dalam, Romer bertemu dengan Bharada E.
Ferdy Sambo pun kembali masuk ke dalam rumah dan bertemu dengan Bharada E dan Romer.
Sebagai informasi, skenario yang dirancang Sambo adalah Brigadir J tewas karena terlibat baku tembak dengan Bharada E.
Baku tembak itu, berdasarkan skenario Sambo, terjadi karena Brigadir J melecehkan Putri Candrawathi.
"Sambo kembali berpura-pura melayangkan sikutnya ke arah Adzan Romer dan berkata, 'kamu tidak bisa menjaga ibu!'," tulis surat dakwaan.
Selanjutnya, Sambo masuk ke dalam kamar untuk menjemput Putri Candrawathi.
Putri Candrawathi kemudian diantar ke rumah pribadi di Jalan Saguling, Duren Tiga oleh Bripka Ricky Rizal.
https://nasional.kompas.com/read/2022/10/17/10550721/ferdy-sambo-sempat-ditodong-pistol-oleh-ajudannya-sendiri-usai-bunuh