Ia mengatakan, wacana tersebut bakal terus digencarkan oleh lawan politik Anies dan lawan Partai Nasdem.
“Enggak usah dijawab dengan kata-kata dan narasi karena mereka pasti tetap tidak menerima,” ujar Effendi pada Kompas.com, Rabu (12/10/2022).
Sebaliknya, Effendi menyampaikan pihaknya bakal membalas tudingan itu dengan kinerja.
“Tapi harus dijawab dengan fakta perilaku, dan karya nyata,” ucap dia.
Dalam pandangannya, Anies bukan figur intoleransi yang lekat dengan politik identitas.
Sebab, selama Anies menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, tak ada kebijakannya menyudutkan kelompok masyarakat tertentu.
“Selama memimpin Jakarta yang penuh keberagaman suku, bangsa, dan agama, tidak ada satu pun kebijakannya yang diskriminatif,” ujar dia.
Ia juga menilai bahwa narasi Anies tokoh intoleransi bakal terus digaungkan.
Sebab, menurut dia, Anies merupakan kandidat capres tanpa cela, sehingga lawan politiknya kesulitan mencari cara untuk menjatuhkan.
“Isu intoleran itu buatan mereka. Institusi mereka. Jangan sampai rakyat termakan dengan isu itu,” ujar dia.
Anies resmi menjadi capres yang diusung Partai Nasdem.
Deklarasi itu berlangsung di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta, Senin (3/10/2022).
Saat ini, Anies tengah melakukan safari politik. Terbaru, ia bertemu Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Kantor DPP Partai Demokrat, Jumat (7/10/2022).
Ia mengatakan, komunikasi selanjutnya bakal dilakukan dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Adapun dua partai politik (parpol) tersebut tengah menjajaki pembentukan koalisi bersama Partai Nasdem.
Namun, hingga saat ini belum menemukan titik kesepakatan.
https://nasional.kompas.com/read/2022/10/12/16502561/anies-kerap-diserang-isu-intoleransi-nasdem-kita-jawab-dengan-karya-nyata