Salin Artikel

Litbang "Kompas": 39,6 Responden Yakin Ada Capres Selain Anies dan Prabowo

JAKARTA, KOMPAS.com - Litbang Kompas merilis hasil survei yang menampilkan bahwa masyarakat meyakini masih ada sosok calon presiden (capres) selain Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Survei ini digelar Litbang Kompas pada 4-6 Oktober 2022 melalui sambungan telepon. Ada 508 responden dari 34 provinsi di Indonesia yang diwawancarai. Sampel ditentukan Litbang Kompas secara acak.

Metode yang digunakan pada tingkat kepercayaan 95 persen, nirpencuplikan penelitian kurang lebih 4,35 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana. Kesalahan di luar pencuplikan sampel dimungkinkan terjadi.

Dalam survei ini, Litbang Kompas menanyakan responden, "apakah deklarasi calon presiden yang sebelumnya sudah dilakukan Partai Gerindra dan Partai Nasdem ini akan menarik minat partai politik lain untuk bergabung/berkoalisi?"

Hasilnya, publik melihat bahwa deklarasi yang Partai Gerindra, Nasdem, hingga Partai Solidaritas Indonesia (PSI) lakukan bisa menjadi persimpangan yang menentukan arah koalisi politik untuk pencalonan presiden dan wakil presiden pada 2024.

Sebanyak 41,9 persen responden meyakini dinamika politik terbaru soal capres akan diikuti dengan sikap parpol lain untuk juga mendeklarasikan bakal capresnya.

Potensi bergabungnya parpol lain kepada poros bakal capres yang sudah dideklarasikan ini bukan berarti menutup kemungkinan parpol lainnya mengusung sosok capres lain.

Adapun sejumlah partai sudah mendeklarasikan nama capres pilihannya masing-masing untuk diajukan di Pilpres 2024.

Di antaranya seperti Partai Gerindra yang mengusung Prabowo Subianto, Partai Nasdem yang menunjuk Anies Baswedan.

Kemudian, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang kekeuh mengusung ketua umumnya, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Serta PSI yang mendeklarasikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

"Hal ini terlihat dari sikap responden lainnya (39,6 persen) yang justru meyakini akan ada sosok bakal capres lain di luar nama-nama tersebut," demikian dikutip dari Litbang Kompas, Senin (10/10/2022).

Diketahui, Anies dan Prabowo sudah sama-sama menyatakan kesiapannya untuk menjadi capres saat diusung beberapa waktu lalu.

Sementara, Ganjar Pranowo yang dideklarasikan PSI menjadi capres hanya mengucapkan terima kasih.

https://nasional.kompas.com/read/2022/10/10/11134561/litbang-kompas-396-responden-yakin-ada-capres-selain-anies-dan-prabowo

Terkini Lainnya

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke