Mahfud MD mengatakan, temuan awal penyebab terjadinya tragedi Kanjuruhan di antaranya karena faktor pengendalian keamanan dan regulasi.
“Banyak faktor. Pada temuan awal, stadion termasuk faktor yang dicatat turut menjadi penyebab tragedi itu. Faktor-faktor lainnya adalah penyelenggara dan panpelnya, pengendalian keamanan, suporter, regulasi, dan lain-lain,” ujar Mahfud ketika dikonfirmasi, Kamis (6/10/2022).
Mahfud menjelaskan, Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan juga akan mencari akar permasalahannya.
Sebab, menurut dia, ketika tragedi terjadi dan investigasi selalu dilakukan, hasil temuannya cenderung berkisar pada teknis penyelenggaraan.
Sementara itu, kata Mahfud, akar permasalahannya tidak tertangani.
“Ini menjadi pukulan bagi kita karena bukan hanya menjadi masalah nasional, tapi juga menjadi sorotan dunia internasional,” ujar Mahfud MD.
Terkait permasalahan stadion, Mahfud mengungkapkan, Presiden Joko Wiododo (Jokowi) telah meminta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk segera meneliti dan memperbaiki semua stadion di Indonesia.
“Agar memenuhi standar yang diatur secara internasional maupun nasional,” ujar Mahfud.
Menurut data Kementerian PPPA, 33 di antara para korban yang sejauh ini teridentifikasi merupakan anak-anak usia 4-17 tahun.
Di sisi lain, Aremania mencatat bahwa hingga Selasa (4/10/2022) malam, 4 orang anak belum ditemukan.
https://nasional.kompas.com/read/2022/10/06/16121601/mahfud-beberkan-temuan-awal-dari-tragedi-kanjuruhan-yang-tewaskan-131-orang