Hasan menilai, pria yang akrab disapa Emil itu membutuhkan partai demi karier politiknya.
"RK sebaiknya memang segera masuk parpol tanpa perlu terlalu banyak pertimbangan dan ragu-ragu. Sebab, karier politik RK di masa depan tetap butuh partai," ujar Hasan saat dihubungi Kompas.com, Jumat (30/9/2022).
Hasan menyampaikan, apabila Kang Emil terlalu lama terombang-ambing dalam keraguan, partai akan menganggapnya sebagai sesuatu yang negatif.
Hasan khawatir partai politik yang ada akan menganggap Ridwan Kamil hanya ingin mengamankan tiket pilpres atau pilkada saja, tanpa ikut membesarkan partai.
"Sekadar menjajaki peluang untuk dapat tiket pada pilpres atau pilkada saja," ucap dia.
Selanjutnya, Hasan memprediksi partai politik mana yang cocok dengan Ridwan Kamil.
Menurut dia, Kang Emil cocok bergabung dengan Partai Golkar, Partai Nasdem, atau Partai Demokrat.
"Kalau secara karakter, pemikiran, dan aspek teknokratisme, RK cocok begabung dengan Partai Golkar. Kalau secara ideologi, cocok sama partai-partai nasionalis di tengah, seperti Golkar, Nasdem, atau Demokrat," tutur Hasan.
Ia turut berbicara mengenai peluang Ridwan Kamil maju di Pilpres 2024.
Hasan menyebut, Ridwan Kamil paling mentok maju sebagai calon wakil presiden (cawapres).
Sebab, kata Hasan, Kang Emil sulit mendapat tiket untuk menjadi seorang calon presiden (capres).
"Kalaupun tidak mendapatkan tiket untuk pilpres, RK masih bisa berlaga di Pilkada Jawa Barat sekali lagi atau bisa juga pindah menjajal Pilgub DKI Jakarta," kata dia.
"Secara karakter, RK itu pemimpin urban, jadi Jakarta cocok buat dia. Dengan demikian, karier politik RK masih akan bersinar," ujar Hasan.
Sebelumnya, beredar kabar Ridwan Kamil (RK) bakal bergabung dengan partai politik pada akhir tahun 2022.
Ridwan Kamil sendiri sudah mengatakan ada rencana berlabuh ke partai politik sejak akhir 2021.
Ia mengaku sudah merasakan butuh partai politik untuk mendukungnya menjalankan tugas sebagai pemimpin eksekutif
Itulah yang membuatnya mantap memutuskan berlabuh di partai politik pada tahun ini.
"Kalau dalam perjalanan menuju rute kedua, yaitu di nasional, terbuka, ya kenapa tidak, posisinya sama juga. Jadi mau melanjutkan (Gubernur Jawa Barat) tahap 2 atau berkontestasi di nasional, saya sudah memutuskan tahun ini memilih partai," ujar Ridwan Kamil dalam wawancara eksklusif program Gaspol! Kompas.com, Rabu (18/5/2022).
"Saya selama ini, sampai hari ini, belum berpartai. Dalam perjalanan memimpin, banyak dinamika yang kurang kondusif kalau saya belum berpartai. Ada program terdiskon, tidak terargumentasikan dengan baik di parlemen," ujar dia.
https://nasional.kompas.com/read/2022/09/30/11365691/prediksi-pengamat-ridwan-kamil-cocok-masuk-golkar-nasdem-atau-demokrat