Salin Artikel

Ditanya soal Pergantian Ketum PPP, Suharso Konsisten Bungkam

Adapun Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) telah mengesahkan kepengurusan PPP yang baru dibawah kepemimpinan Muhammad Mardiono sebagai Pelaksana Tugas Ketua Umum.

Suharso telah hadir dua kali di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (12/9/2022).

Namun, dalam dua kesempatan itu ia tak menjawab pertanyaan awak media terkait hal itu.

Saat Suharso menghadiri rapat Komisi XI, Senin siang, ia memberikan jawaban tak jelas pada pertanyaan awak media soal pergantian jabatan ketua umum PPP sampai upaya hukum yang bakal diajukan.

“Tenang-tenang, masih di Jakarta,” ucap dia.

Kemudian, pada malam harinya, Suharso menghadiri rapat bersama Komisi II DPR. Kali ini, ia kembali enggan bicara.

“Belum, belum, nanti, nanti,” kata dia.

Awak media sempat mempertanyakan sikap Suharso tersebut. Hingga sebelum memasuki mobil dan meninggalkan Kompleks Parlemen Senayan, ia tetap tak memberikan tegas.

“Enggak apa-apa, enggak apa-apa,” kata dia.

Suharso dilengserkan dari jabatannya sebagai Ketua Umum PPP dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) di Banten, Minggu (4/9/2022).

Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani mengeklaim keputusan tersebut berdasarkan usulan kader di daerah.

Ia mengatakan, ada 30 dari 34 dewan pimpinan wilayah (DPW) PPP yang meminta Suharso mundur.

Alasannya, para kader tak puas berada di bawah kepemimpinan Suharso dan ingin fokus meningkatkan elektabilitas PPP guna menghadapi Pemilu 2024.

Sementara itu, Ketua DPP PPP Saifullah Tamliha pernah menyampaikan bahwa Suharso bakal mengajukan gugatan hukum atas keputusan Mukernas.

Ia menuturkan, terdapat 46 penasihat hukum yang bakal menemani Suharso melayangkan gugatan hukum melalui Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).

Tamliha merasa pergantian jabatan ketua umum itu tak sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PPP.

https://nasional.kompas.com/read/2022/09/12/21133701/ditanya-soal-pergantian-ketum-ppp-suharso-konsisten-bungkam

Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke