Salin Artikel

Reshuffle Kabinet Kali Ini Dinilai Tak Lebih dari "Power Sharing"

Namun, dia memperkirakan komposisi hasil perombakan kabinet kali ini tidak jauh dari bagi-bagi kekuasaan atau power sharing.

"Pintu masuknya bisa dari (pengisian) Menpan-RB karena itu saat ini kebutuhan pos menteri yang kosong, tetapi kemudian tentu akan muncul lagi, misalnya ada posisi wakil menteri yang belum terisi," ujar Pangi saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (23/8/2022).

Meski terbuka untuk melakukan reshuffle, Presiden perlu diuji keberaniannya untuk mengganti menteri dari kalangan partai politik. 

Alasan inilah yang menurutnya menguatkan bahwa hasil reshuffle kali ini tak lebih dari bagi-bagi kekuasaan.

"Kalau koreaslinya (reshuffle) terhadap peningkatan kinerja, saat ini hanya tersisa satu setengah tahun. Dalam waktu tersebut menteri-menteri bisa apa?" ujar Pangi.

"Korelasinya agak jauh jika untuk peningkatan kinerja. Apabila ada menteri yang mampu adaptasi dengan cepat, kerja cepat, membangun jaringan yang baik, mungkin itu hanya bonus (reshuffle) saja," kata dia.

Adapun isu reshuffle kabinet kembali menguat akhir-akhir ini.

Presiden Joko Widodo mengatakan, reshuffle kabinet masih memungkinkan untuk dilakukan kembali.

Menurut presiden, hal itu merujuk kepada kondisi perubahan dunia yang serba mendadak, sehingga presiden menekankan diperlukan kebijakan yang cepat dan tepat dari para menteri.

"Masih (memungkinkan reshuffle). Sekarang ini setiap hari bisa terjadi perubahan mendadak situasi dunia. Kita juga membutuhkan kecepatan waktu, ketepatan membuat policy, sehingga kemungkinan reshuffle," ujar Jokowi dalam sesi wawancara khusus bersama Harian Kompas di Istana Merdeka pada 14 Agustus 2022 lalu sebagaimana dilansir dari Kompas.id, Kamis (18/7/2022).

Jokowi menegaskan, apabila ke depannya diperlukan reshuffle untuk kepentingan lebih baik, langkah itu akan dilakukan.

"Kalau diperlukan untuk kepentingan lebih baik, ya dilakukan. Meskipun tinggal sehari, kalau diperlukan, ya dilakukan," ujar dia.

Sementara itu, Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebutkan, akan ada perombakan kabinet atau reshuffle Kabinet Indonesia Maju, setidaknya untuk mengisi dua posisi yang kosong.

Dua posisi itu yakni posisi Menpan RB serta Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu).

"Reshuffle itu yang pasti kan ada dua yang lowong, satu Menteripan-RB, itu beum diisi. Kedua, Wakil Menteri Luar Negeri, dia terpilih menjadi ketua OJK (Otoritas Jasa Keuangan), itu yang pasti diisi," kata Ma'ruf kepada wartawan di Depok, Sabtu (20/8/2022), dikutip dari keterangan video.

Adapun posisi Menpan-RB kosong sejak Tjahjo Kumolo wafat pada 1 Juli 2022.

Sementara itu, posisi Wamenlu ditinggalkan oleh Mahendra Siregar yang terpilih dan sudah dilantik sebagai Ketua Dewan Komisioner OJK.

Di luar dua pos tersebut, Ma'ruf enggan berspekulasi mengenai pos menteri mana lagi yang bakal dirombak dalam reshuffle kabinet mendatang.

https://nasional.kompas.com/read/2022/08/24/09112111/reshuffle-kabinet-kali-ini-dinilai-tak-lebih-dari-power-sharing

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke