Salin Artikel

Indonesia Ajukan Perluasan Landas Kontinen Setara 1,5 Kali Pulau Sumatera

KOMPAS.com - Indonesia berencana memperluas landas kontinen seluas 657.886,6 kilometer persegi atau setara dengan 1,5 kali Pulau Sumatera. Perluasan tersebut berpotensi menjadi ladang cadangan sumber daya minyak dan gas (migas) serta mineral Indonesia di masa mendatang.

Untuk mendukung rencana tersebut, Tim Nasional Penetapan Landas Kontinen di Luar 200 Mil Laut dan Deputi Wakil Tetap Republik Indonesia untuk Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) Muhammad Koba menyerahkan dokumen submisi klaim perluasan landas kontinen untuk area selatan pulau Jawa hingga Nusa Tenggara ke Markas Besar PBB, New York, Kamis (11/8/2022).

Dokumen itu, berisi bukti bahwa dasar laut Roo Rise merupakan kelanjutan alami dari landas kontinen Indonesia. Atas dasar itu, Indonesia memiliki hak atas area seluas 245.711 kilometer persegi.

Berdasarkan Konvensi Hukum Laut atau The United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS) 1982, setiap negara pantai dapat memperluas landas kontinen hingga 350 mil laut di luar 200 mil laut jika dapat membuktikan adanya keberlanjutan alamiah dari landas kontinennya.

Sebagai informasi, submisi area selatan Pulau Jawa hingga Nusa Tenggara ini merupakan terluas dari tiga submisi landas kontinen sebelumnya.

Pertama, Indonesia mendapatkan persetujuan rekomendasi perluasan landas kontinen seluas 4.209 kilometer persegi di barat Aceh pada 2011.

Kedua, Indonesia menyampaikan submisi untuk area utara Papua seluas 196.568,9 kilometer persegi pada 2019.

Ketiga, Indonesia melakukan submisi di area barat daya Sumatera seluas 211.397,7 kilometer persegi pada 2020.

Pada kesempatan itu, Indonesia yang diwakili Deputi Bidang Informasi Geospasial (BIG) Mohamad Arief Syafii juga mempresentasikan bukti submisi perluasan landas kontinen di barat daya Sumatera yang disampaikan pada 2020.

Presentasi tersebut menunjukkan bahwa area dasar laut di sekitar Investigator Fracture Zone (IFZ) dan Wharton Fossil Ridge merupakan kepanjangan alamiah landas kontinen dari Sumatera. Maka, Indonesia berhak memperluas landas kontinennya sampai 211.397,7 kilometer persegi.

Presentasi pembuktian submisi perluasan landas kontinen Indonesia pun menjadi bukti keahlian sumber daya manusia (SDM) Indonesia dalam mengolah data kelautan. Sebab, dalam hal ini, Tim Nasional Indonesia mengandalkan pakar dan tenaga dalam negeri, meski disediakan tenaga asing dari Komisi Batas Landas Kontinen PBB.

Menanggapi hal tersebut, Kepala BIG Muhammad Aris Marfai mengatakan bahwa pihaknya sebagai lembaga penyelenggara informasi geospasial (IG) di Indonesia terus mengembangkan kemampuan SDM di bidang IG.

“BIG terus mendampingi dan mendukung survei landas kontinen yang dilaksanakan. Penambahan luas landas kontinen akan menjadi cadangan potensi sumber daya alam di masa mendatang,” ujar Aris dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (16/8/2022).

Sebagai informasi, Tim Nasional Penetapan Landas Kontinen Indonesia dikoordinasikan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves).

Adapun lembaga yang tergabung sebagai anggota tim tersebut, antara lain Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Badan Informasi Geospasial (BIG), Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), serta Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut.

https://nasional.kompas.com/read/2022/08/16/18325621/indonesia-ajukan-perluasan-landas-kontinen-setara-15-kali-pulau-sumatera

Terkini Lainnya

Kuasa Hukum Caleg Jawab 'Siap' Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Kuasa Hukum Caleg Jawab "Siap" Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Nasional
Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Nasional
Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Nasional
Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Nasional
Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Nasional
Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nasional
Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Nasional
Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Nasional
KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

Nasional
PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

Nasional
PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

Nasional
KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

Nasional
MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

Nasional
Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke