Salin Artikel

Epidemiolog Sebut Akhir Pandemi Masih Lama, Puncak Kasus Ba.2.75 Diproyeksi September

Sebab saat ini, kasus subvarian Omicron Covid-19 belum memasuki masa puncak. Dicky bilang, Indonesia masih berada dalam gelombang IV Covid-19 yang didominasi subvarian BA.5 di tengah munculnya subvarian baru BA.2.75.

Dia bahkan memproyeksi, puncak kasus gelombang IV Covid-19 di Indonesia terjadi pada akhir Agustus 2022 atau September 2022.

"Kita masih dalam gelombang IV dari BA.5 utamanya. Dan kini belum berakhir gelombang keempat ini, puncak pun belum. Mungkin menjelang akhir Agustus atau bahkan September," ucap Dicky kepada Kompas.com, Senin (8/8/2022).

Dicky menyebutkan, cukup lamanya akhir pandemi turut disebabkan oleh lambatnya pola peningkatan kasus BA.5.

Selain karena pelacakan dan pemeriksaan yang rendah, gejala yang ditimbulkan dari subvarian BA.5 lebih ringan dibanding varian Delta di pertengahan 2021.

"Virus ini melalui lebih banyak orang yang sudah memiliki imunitas dan mereka bukan berarti tidak terinfeksi. Sebagian terinfeksi sangat ringan, sebagian besar lainnya bahkan tidak bergejala di tengah minimnya testing, sehingga tidak terlalu terlihat padahal sebetulnya kasunsya banyak sekali," jelas Dicky.

Dicky lantas memproyeksi, masa rawan Covid-19 di Indonesia bisa terjadi sampai Oktober 2022.

Jika masyarakat tidak mematuhi protokol kesehatan, ada kemungkinan virus Covid-19 kembali memakan korban jiwa, utamanya dari kalangan rentan.

Kalangan rentan tersebut, yakni lansia, ibu hamil, anak dan balita, serta tenaga kesehatan yang menjadi garda terdepan dalam penanganan virus.

"Kalau bicara penduduk Indonesia, kelompok yang masuk riskan/rentan itu banyak banget, karena jumlah penduduk kita besar. Misalnya ambil 5 persen saja (dari total penduduk) itu sudah jutaan. Nah, ini yang hrs disadari oleh semua pihak," ungkap Dicky.

Namun kabar baiknya, kata Dicky, subvarian baru BA.2.75 belum mampu menggeser dominasi BA.5. Artinya, penyebaran kasus kemungkinan tidak pesat seperti varian-varian sebelumnya.

Kendati begitu dia berharap, masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan, memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak agar penularan bisa ditekan.

"Kita tetap harus perkuat terus dengan surveilance genomic. Sekarang harus dijaga setidaknya 2 persen dari masyarakat yang dites Covid-19 itu dilakukan genome sequencing. Ini yang harus kita jaga supaya kita memahami peta situasi peredaran virus," jelas Dicky.

https://nasional.kompas.com/read/2022/08/08/12174541/epidemiolog-sebut-akhir-pandemi-masih-lama-puncak-kasus-ba275-diproyeksi

Terkini Lainnya

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke