Salin Artikel

Rentan Terpapar Covid-19, Rencana Vaksinasi Dosis Keempat untuk Nakes Dinilai Tepat

JAKARTA, KOMPAS.com - Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman menilai, rencana pemerintah untuk memberikan vaksinasi dosis keempat ke tenaga kesehatan (nakes) sudah tepat.

Vaksinasi ini dinilai penting mengingat subvarian virus corona yang terus berkembang pesat beberapa waktu belakangan.

Sementara, tenaga medis menjadi satu dari sejumlah kelompok yang rentan terpapar virus.

"Tepat bawa perlu ada dosis ke-4 untuk kelompok berisiko," kata Dicky kepada Kompas.com, Rabu (27/7/2022).

Menurut Dicky, petugas pelayan publik di bidang kesehatan yang harus segera mendapat vaksinasi dosis keempat bukan hanya dokter, tetapi juga perawat, bahkan sopir ambulans.

Dari sisi pekerjaan, kalangan ini dinilai rawan tertular virus karena sehari-harinya menangani orang sakit.

Risiko yang sama juga sedianya ditanggung oleh petugas pelayan publik yang setiap saat berhadapan dengan banyak orang, misalnya guru, petugas di pelabuhan, hingga staf bea cukai di bandara.

Tak hanya itu, Dicky berpandangan, vaksinasi dosis keempat juga penting untuk segera diberikan ke kelompok yang rentan karena kondisi tubuhnya, seperti lansia dan orang dengan komorbid atau penyakit bawaan.

Tidak kalah penting, vaksinasi dosis empat juga seharusnya menjangkau kelompok yang kondisi sosial dan ekonominya termarjinalkan.

"Tentu karena keterbatasan dari jumlah vaksin maupun juga tenaga vaksinator, tentu dua yang pertama tadi (lansia dan tenaga kesehatan) yang harus diutamakan. Jadi (kelompok rentan) dari sisi kondisi tubuh dan sisi pekerjaan," ujar Dicky.

Dicky mengatakan, perlindungan yang dihasilkan vaksin terhadap orang yang divaksinasi dosis ketiga lebih dari 4 bulan lalu akan sangat menurun, bahkan di bawah 50 persen.

Kondisi ini bisa berbahaya dan berpotensi meningkatkan angka kematian pasien virus corona.

"Akibatnya, kita berpotensi kekurangan tenaga pelayan publik. Repot sendiri nanti kita," kata Dicky.

Selagi memulai vaksinasi dosis keempat, Dicky menambahkan, pemerintah harus terus menggenjot vaksin dosis tiga.

Apalagi, belakangan, minat masyarakat untuk vaksin booster cenderung turun karena menganggap situasi pandemi sudah menurun.

"Kalau vaksinasi dosis ketiga ini dijadikan syarat berbagai kegiatan, aksesnya juga (harus) dipermudah," kata Dicky.

"Namanya strategi komunikasi risiko itu di situ. Ada manajemen risiko, ada kualitas layanan, juga ada keterbukaan, ada membangun kepercayaan dan kejelasan dari langkah-langkah dan strategi ini yang harus dilakukan oleh pemerintah," tuturnya.

Sebagaimana diketahui, situasi pandemi virus corona di Indonesia kembali mengalami eskalasi. Kasus harian tembus di angka 5.000, bahkan 6.000 kasus.

Kenaikan ini disinyalir karena munculnya subvarian baru virus corona, yakni Omicron BA.4, BA.5, dan BA.2.75 (Centaurus).

Atas perkembangan situasi inilah, sejumlah pihak mendorong pemerintah memberikan vaksinasi dosis keempat.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, dalam waktu dekat vaksin dosis ke-4 akan diberikan ke tenaga kesehatan.

“Vaksin keempat sekarang sudah kita bagi, kita utamakan nakes dulu. Karena sekarang sudah enam bulan, data menujukkan imunitas menjadi menurun,” kata Budi saat berkunjung ke Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (27/7/2022).

https://nasional.kompas.com/read/2022/07/27/19530271/rentan-terpapar-covid-19-rencana-vaksinasi-dosis-keempat-untuk-nakes-dinilai

Terkini Lainnya

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke