Salin Artikel

Pengganti Megawati di Kursi Ketua Umum PDI-P Kelak Diprediksi dari Trah Soekarno

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya memprediksi, regenerasi di tubuh PDI Perjuangan kelak tak akan jauh dari trah Soekarno.

Menurut dia, setelah nantinya tak menjabat, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri bakal melimpahkan kursi kepemimpinan parpol ke putra atau putrinya.

"Kalau saya melihat tetap trah Bung Karno atau darah biru ini memiliki peluang yang jauh lebih besar ketika berbicara mengenai posisi ketua umum atau faktor pengikat di internal," kata Yunarto kepada Kompas.com, Selasa (5/7/2022).

Yunarto berpendapat, ideologi politik PDI-P sejak dulu selalu berkiblat pada sosok Proklamator Soekarno.

Oleh karenanya, kecil kemungkinan kursi tertinggi partai kelak dilimpahkan pada figur di luar garis keturunan presiden pertama RI itu.

Menurut Yunarto, PDI-P hanya akan membuka peluang bagi sosok di luar trah Soekarno dalam urusan pencalonan presiden.

Ini salah satunya dibuktikan dengan penujukan Joko Widodo sebagai presiden yang diusung partai berlambang banteng itu.

"Saya pikir kalau untuk (kursi ketua umum) PDI Perjuangan akan mengarah pada 'darah biru'. Peluang bagi sosok di luar darah biru lebih terbuka untuk posisi capres dan itu pernah ditunjukkan Bu Mega ketika memajukan Jokowi sebagai presiden," ujarnya.

Yunarto pun menilai, ditunjuknya Puan Maharani untuk mengemban sejumlah tugas kepartaian beberapa waktu belakangan merupakan upaya Megawati dalam mempersiapkan putrinya menggantikan dia kelak.

Dengan memerintahkan Puan konsolidasi dengan kader partai di daerah, Mega seakan hendak mengenalkan putrinya ke keluarga besar PDI-P dan masyarakat luas sebelum kemudian melimpahkan tongkat estafet kepemimpinan.

"Karena kita tahu partai ini masih sangat terpusat hanya pada sosok Bu Mega yang sudah puluhan tahun menjadi faktor pengikat," ucap Yunarto.

Yunarto berpandangan, Puan menjadi sosok yang potensial menggantikan Megawati di kursi ketua umum PDI-P.

Sebab, tidak hanya berpengalaman mengemban jabatan penting di partai, Ketua DPP Bidang Politik dan Keamanan PDI-P itu pernah berada di pemerintahan sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), lalu kini di legislatif sebagai Ketua DPR RI.

"Mungkin juga ini secara internal sebagai upaya menyiapkan Mbak Puan untuk menjadi pengganti Bu Mega di jabatan ketua umum entah kapan," kata Yunarto.

Sebelumnya diberitakan, Ketua DPP PDI-P yang juga Ketua DPR RI Puan Maharani mendapat tugas baru di partainya untuk keliling Indonesia bertemu dengan kader PDI-P di daerah. Tugas ini dimandatkan langsung oleh Megawati.

Puan mengaku, dirinya telah berkeliling ke berbagai penjuru tanah air, mulai dari Jawa, Kalimantan, Sulawesi, sampai ke Papua.

"Selama ini saya muter-muter, Jawa Tengah, Jawa Timur, ini mulai masuk Jawa Barat, Kalimantan, Sulawesi, sampai ke Papua, dan lain sebagainya. Ada yang nanya Mbak Puan mau ngapain si muter-muter?" kata Puan dalam keterangannya, Senin (4/7/2022).

“Ya pertama sebagai Ketua DPP partai sebagai Ketua DPR saya ditugaskan, inget ya ditugaskan Ibu Ketua Umum (Megawati) untuk muter-muter, untuk ketemu sama keluarga besar PDI Perjuangan,” sambungnya.

Menurut Puan, tugasnya untuk berkeliling tanah air ini dalam rangka konsolidasi partai.

Sebelumnya, Megawati juga mengamanatkan Puan agar melakukan penjajakan kerja sama dengan partai politik lain guna menghadapi Pemilu 2024.

"Dan tadi saya diminta ibu ketum sebagai ketua DPR bisa ikut menjajaki kerja sama, ada silaturahmi," kata Puan usai Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PDI-P di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (23/6/2022).

https://nasional.kompas.com/read/2022/07/05/17452141/pengganti-megawati-di-kursi-ketua-umum-pdi-p-kelak-diprediksi-dari-trah

Terkini Lainnya

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke