Salin Artikel

BNPT Khawatir Kegiatan di Kampus yang Ajarkan Sikap Intoleran Berujung Lahirnya Teroris

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar meminta kepada pihak universitas agar mewaspadai kegiatan agama resmi yang berjalan di kampusnya masing-masing.

Boy menyebut akan jadi masalah apabila dalam kegiatan itu disusupi ajakan-ajakan untuk bersikap intoleran.

"Ketika mereka pada akhirnya mengajak anggota komunitas berkarakter intoleran, dan kemudian apalagi menghalalkan kekerasan, ini yang bisa jadi masalah hukum. Kita tidak berharap gitu," ujar Boy saat ditemui di Gedung Nusantara II DPR RI, Jakarta, Senin (30/5/2022).

Boy menegaskan semua agama mengajarkan toleransi, bukan intoleran.

Menurutnya, sikap intoleran sangat berbahaya karena menjadi awal dari seseorang menghalalkan segala kekerasan.

"Memang tidak semua orang intoleran jadi teroris. Tapi sikap intoleran bisa berpotensi mengarah kepada kekerasan ekstrem, dalam terminologi hukum terorisme," tuturnya.

Apalagi, di Indonesia, seseorang tidak dikatakan sebagai teroris apabila dirinya sudah berhasil melakukan aksi teror.

Boy mengatakan, baru di tahap perencanaan terorisme saja, itu sudah dianggap melanggar hukum.

"Jadi ketika dia merancang, mendesain, berkumpul. Kalau masih intoleran dalam pikiran, memang belum. Tapi kalau sudah melahirkan ide-ide untuk misalkan melakukan penyerangan dengan cara jalan kekerasan ke fasilitas publik, ke siapa saja, itu berarti merencanakan aksi teror," kata Boy.

"Yang di awalnya mungkin berbicara sesuatu, yang tanpa disadari ternyata mengarah pada unsur-unsur violent ekstremisme," imbuhnya.

https://nasional.kompas.com/read/2022/05/30/18525051/bnpt-khawatir-kegiatan-di-kampus-yang-ajarkan-sikap-intoleran-berujung

Terkini Lainnya

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke