Salin Artikel

Kemenkes: Kasus Dugaan Hepatitis Akut Tambah 2, Totalnya Jadi 16 Pasien

Dua kasus tersebut, kata dia, ditemukan di Banten dan Sulawesi Selatan dengan status pending klasifikasi.

Dengan demikian, saat ini, total ada 16 kasus dugaan hepatitis akut di Indonesia.

"16 kasus ini terdiri dari 1 orang probable, kemudian 15 kasus adalah pending klasifikasi," kata Syahril dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (24/5/2022).

Syahril mengatakan, 16 kasus tersebut tersebar di 10 provinsi di antaranya yaitu Sumatera Barat (1 kasus pending klasifikasi), Jambi (1 kasus pending klasifikasi), Bangka Belitung (1 kasus pending klasifikasi), DKI Jakarta (1 kasus probable, 4 pending klasifikasi).

Kemudian Banten (1 kasus pending klasifikasi, DI Yogyakarta (1 kasus pending klasifikasi), Jawa Timur (2 kasus pending klasifikasi), Bali (2 kasus pending klasifikasi), Nusa Tenggara Barat (1 pending klasifikasi) dan Sulawesi Selatan (1 kasus pending klasifikasi).

"Kelompok usia yang terbanyak terkena hepatitis akut adalah 0 sampai 5 tahun ada 11 orang ya 6,87 persen, usia 6-10 tahun ada 3 orang, dan 11-16 tahun 2 orang," ujarnya.

Syahril melanjutkan, hingga saat ini, tercatat 4 pasien meninggal dunia yang terdiri dari 1 probable dan 3 orang berstatus pending klasifikasi.

Pasien yang meninggal, kata dia, berusia 2 bulan, 1 tahun, 8 tahun dan 14 bulan.

Selain itu, ada 19 kasus dugaan hepatitis akut berstatus discarded/dikeluarkan karena hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa 11 pasien menderita demam berdarah dengue (DBD), 3 orang terjangkit bacterial sepsis, 2 orang hepatitis A, 1 orang dilated cardiomyopathy, 1 orang drug induced hepatitis dan 1 orang leukimia.

"Jadi dari 35 kasus, 19 sudah discarded, sehingga kita tinggal 16 orang," ucap dia.

https://nasional.kompas.com/read/2022/05/24/15222761/kemenkes-kasus-dugaan-hepatitis-akut-tambah-2-totalnya-jadi-16-pasien

Terkini Lainnya

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan Bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan Bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke