Salin Artikel

PPP Sebut Koalisi Indonesia Bersatu Masih Buka Kemungkinan Partai Lain Bergabung

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengatakan Koalisi Indonesia Bersatu masih membuka peluang untuk partai politik (parpol) lain yang ingin bergabung.

Menurutnya, koalisi yang berisi PPP, Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) itu bersifat inklusif.

“Artinya parpol lain baik yang di parlemen maupun non parlemen nantinya bisa bergabung. Tiga parpol ini sebagai motor awal yang tidak eksklusif,” sebut Arsul pada Kompas.com, Jumat (13/5/2022).

Ia menuturkan, belum ada pembicaraan soal siapa yang akan diusung sebagai calon presiden (cawapres) dan calon wakil presiden (cawapres).

Arsul menjelaskan, pertemuan awal itu fokus untuk menyamakan visi dan misi masing-masing partai di dalam koalisi untuk pemerintahan pasca 2024.

“Visi umumnya masih meneruskan visi pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin dan misinya adalah melanjutkan pembangunan proyek-proyek strategis, dengan titik-titik tekan bidang tertentu terutama yang belum terselesaikan di periode ini,” paparnya.

Namun, ia menegaskan pihaknya menghormati keinginan Partai Golkar yang ingin mencalonkan ketua umumnya Airlangga Hartarto sebagai presiden.

“Dari sisi PPP, kami menghormati sepenuhnya keinginan Partai Golkar mencapreskan ketua umumnya sebagaimana diamanatkan Munasnya,” kata dia.

Sejauh ini, lanjut Arsul, PPP tak memasang harga mati untuk mencalonkan ketua umumnya, Suharso Monoarfa dalam kontestasi Pilpres 2024.

Pihaknya terbuka terhadap kemungkinan mengusung tokoh potensial yang bukan merupakan kader parpol manapun.

“Pak Harso sendiri sudah menyampaikan ke jajaran internal kami agar PPP juga memberikan kesempatan kepada tokoh-tokoh non parpol yang berhasil menjadi paslon, seperti misalnya dari kalangan menteri atau gubernur yang dari non parpol,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya Koalisi Indonesia Bersatu terbentuk dalam pertemuan antara Airlangga, Zulkifli Hasan dan Suharso Monoarfa di Rumah Heritage Jakarta, Kamis (12/5/2022) malam.

Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengungkapkan nama koalisi itu diambil dari tiap-tiap lambang partai.

“Beringin lambangnya Golkar, Surya (matahari) lambangnya PAN, dan Baitullah (Kabah) lambangnya PPP,” ucap dia.

Ia menuturkan, koalisi ini tak ingin terjebak dalam politik identitas yang menyebabkan polarisasi di masyarakat seperti ketika Pilpres 2014 dan 2019 lalu.

Namun Koalisi Indonesia Bersatu ingin menyuguhkan persaingan yang sehat untuk sama-sama membangun bangsa.

https://nasional.kompas.com/read/2022/05/13/16154361/ppp-sebut-koalisi-indonesia-bersatu-masih-buka-kemungkinan-partai-lain

Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke