Salin Artikel

Lebaran Tiba Saat Pandemi Covid-19 Belum Usai

Banyak negara mulai mengendurkan protokol kesehatan, beberapa negara sudah menyatakan Covid-19 sebagai endemi (wabah lokal), bukan pandemi (wabah global).

Di Indonesia pun demikian. Mobilitas warga kembali seperti keadaan sebelum wabah berjangkit.

Ibadah bersama yang dibatasi selama dua tahun terakhir, mulai dapat dilakukan seperti sebelum pandemi.

Memakai masker tetap diwajibkan, namun kini sudah menjadi kebiasaan, bukan keterpaksaan.

Namun tidak demikian di Tiongkok. Pemerintah masih terus melakukan lockdown (penguncian wilayah) di beberapa kota metropolitan. Di antaranya adalah Xi’an, Shenzhen dan yang terbaru Shanghai.

Xi’an yang berada di bagian barat berpenduduk 13 juta jiwa. Shenzhen, di pantai timur, 17,5 juta jiwa, dan merupakan kota ketiga terbesar di Tiongkok.

Adapun Shanghai, juga di pantai timur, dengan penduduk 26 juta jiwa, adalah kota kedua terbesar setelah Beijing.

Masing-masing kota ditutup dari keluar masuknya kendaraan selama sedikitnya seminggu di masing-masing kota itu.

Sebelumnya, saat Covid-19 merebak untuk pertama kali pada awal 2020, pemerintah juga me-lockdown Wuhan dan beberapa kota lain.

Berbeda dengan kebanyakan negara lain, China sejak awal mengadopsi “Zero-Covid Strategy”, atau strategi “Sikat Habis Covid”.

Strategi ini dilaksanakan dengan cara penutupan wilayah secara ketat, pengetesan secara masif, dan perawatan secara intensif. Intinya setiap ada kasus langsung dikepung agar penjalarannya dapat dihentikan seketika.

Strategi Zero-Covid ini telah membuat China berhasil menekan kasus infeksi dan jumlah kematian.

Total kasus saat ini (16/4/2022) sebesar 124 orang per 1 juta penduduk (Worldometers.info), jauh lebih rendah daripada Amerika Serikat (246.000), atau rata-rata dunia (65.000).

Jumlah kematian pun sedikit (3 orang per 1 juta penduduk), jauh lebih sedikit dari AS (3.000), atau rata-rata dunia (798).

Namun kini Tiongkok menghadapi dilema, sebagaimana antara lain diuraikan oleh Nancy Qian dari Northwestern University, AS (Project Syndicate 15/4/2022).

Pertama, virus korona sub-varian terbaru Omicron (BA.2) jauh lebih ganas dari varian-varian virus korona yang ada sebelumnya.

Di lain pihak, vaksin antivirus yang digunakan, yaitu Sinovac dan Sinopharm tidak begitu efektif melawan virus Omicron BA.2.

Ini terbukti dari tingkat mortalitas penduduk Hongkong yang tertinggi di dunia pada saat gelombang Omicron jenis pertama melanda kota yang jumlah penduduk lansianya baru sedikit yang divaksinasi.

Secara nasional, sebanyak 40 persen warga usia 80 tahun ke atas, dan hampir 20 persen dari warga usia 60-79 tahun di Tiongkok belum mendapat vaksin dosis pertama.

Tiongkok tampak lebih memrioritaskan warga yang produktif secara ekonomi daripada golongan lansia, demi menjaga agar pertumbuhan ekonomi tidak tertekan terlalu dalam.

Kedua, semakin banyak kota-kota besar yang dikunci akan mengancam pertumbuhan ekonomi.

Diperkirakan penguncian kota Shanghai dapat menyebabkan kemunduran ekonomi sebesar 4 persen. Ini akan sangat mengganggu pertumbuhan ekonomi Tiongkok.

Penguncian kota juga menyebabkan masyarakat resah, karena kesulitan mendapatkan makanan.

Keonaran sempat terjadi di beberapa toko karena warga berebutan mengambil barang yang ada di rak.

Jika penguncian wilayah semakin meluas, maka dikhawatirkan akan terjadi masalah sosial berskala besar.

Dua hal dapat dilakukan pemerintah Tiongkok untuk mengendalikan Covid-19. Pertama, pemerintah mempercepat vaksinasi di kalangan warga lanjut usia.

Dengan jumlah penduduk lansia yang ratusan juta orang, ini adalah pekerjaan yang sangat berat.

Namun itu harus dilakukan untuk mencegah tingkat kematian yang tinggi, seperti yang terjadi di Hongkong.

Kedua, membuat vaksin yang lebih manjur daripada vaksin yang ada. Untuk itu pemerintah perlu mendorong pembuatan vaksin domestik baru yang lebih baik.

Produksi massal vaksin Pfizer generik oleh pabrik farmasi domestik yang sudah disetujui dapat dilakukan dengan segera.

Jika perlu, impor vaksin jenis mRNA yang efikasinya lebih tinggi dari vaksin buatan lokal (berbasis virus yang dimatikan) perlu dilakukan.

Namun hal ini harus tidak membuat ketersediaan vaksin bagi negara-negara berkembang menjadi terganggu. WHO perlu memberi perhatian terhadap masalah ini.

Apa yang terjadi Tiongkok hendaknya tidak terjadi di sini. Pencapaian kita sudah cukup baik, jangan sampai merosot lagi.

Jumlah kasus positif Covid-19 sudah menukik dari puncaknya bulan Juli tahun lalu. Puncak kasus Omicron pun telah terlewati.

Data Sabtu (16/4/2022), tercatat penambahan kasus sudah turun menjadi 600 orang. Angka ini diharapkan semakin menurun hingga nol.

Dengan capaian itu kita tidak boleh ‘jumawa’ (berbangga diri) bahwa pandemi Covid-19 telah usai.

Virus Omicron sub-varian baru dapat merebak kembali terutama pada saat jutaan orang melakukan mudik Lebaran, di mana pertemuan dengan orang tua lanjut usia akan terjadi tanpa jarak.

Berbagai tes yang diwajibkan pemerintah perlu dipatuhi setiap pemudik untuk melindungi keluarga masing-masing.

Mungkin media massa perlu memberikan ilustrasi, bagaimana tradisi sungkeman dan berpelukan yang biasa dilakukan pada saat Lebaran dapat dilakukan dengan aman, untuk mencegah penularan virus.

Perlu pula dipastikan bahwa baik pemudik maupun keluarga yang dikunjungi sudah bebas dari virus corona, varian Omicron, sub-varian terbaru.

Menjaga perilaku tanpa mengurangi kehangatan silaturahmi perlu diutamakan.

Dua minggu lagi Lebaran akan tiba. Mayoritas keluarga Indonesia akan berkumpul bersama keluarga, menikmati hidangan tradisi dan bermaaf-maafan.

Momen syahdu ini hendaknya membekas di hati, namun tidak membawa petaka di kemudian hari.

https://nasional.kompas.com/read/2022/04/17/12464971/lebaran-tiba-saat-pandemi-covid-19-belum-usai

Terkini Lainnya

Membangun Ekosistem Pertahanan Negara

Membangun Ekosistem Pertahanan Negara

Nasional
Sidang Sengketa Pileg, Hakim MK Heran Tanda Tangan Surya Paloh Berbeda

Sidang Sengketa Pileg, Hakim MK Heran Tanda Tangan Surya Paloh Berbeda

Nasional
Menpan-RB Anas: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Mulai Mei, CASN Digelar Juni

Menpan-RB Anas: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Mulai Mei, CASN Digelar Juni

Nasional
Shalat Jumat di Masjid Baiturrahman Aceh, Anies Diteriaki 'Presiden 2029'

Shalat Jumat di Masjid Baiturrahman Aceh, Anies Diteriaki "Presiden 2029"

Nasional
Polri Siapkan Posko Pemantauan dan Pengamanan Jalur untuk World Water Forum di Bali

Polri Siapkan Posko Pemantauan dan Pengamanan Jalur untuk World Water Forum di Bali

Nasional
Menkumham Bahas Masalah Kesehatan Napi dengan Presiden WAML

Menkumham Bahas Masalah Kesehatan Napi dengan Presiden WAML

Nasional
Sidang Sengketa Pileg, PAN Minta PSU di 7 TPS Minahasa

Sidang Sengketa Pileg, PAN Minta PSU di 7 TPS Minahasa

Nasional
AHY Ungkap Koalisi Prabowo Sudah Bahas Pembagian Jatah Menteri

AHY Ungkap Koalisi Prabowo Sudah Bahas Pembagian Jatah Menteri

Nasional
Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

Nasional
Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Nasional
Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Nasional
Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Nasional
Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Nasional
Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke