Salin Artikel

Setitik Noda di Demo 11 April: Ade Armando Dikeroyok dan Desakan Tangkap Pelaku

Adapun pengeroyokan itu, salah satunya menimpa Ketua Umum ormas Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS) Ade Armando. Ia mengalami kekerasan di tengah demonstrasi.

Pantauan Kompas.com di lokasi, Ade tampak berjalan dibopong oleh dua polisi. Wajahnya tampak babak belur, bahkan sudah tak mengenakan celana.

Saat itu, Ade yang juga merupakan dosen di Universitas Indonesia (UI) tampak mengenakan kaus bertuliskan "Pergerakan Indonesia untuk Semua". Diketahui, kaus tersebut identik dengan ormas baru yang dipimpin langsung olehnya.

Ade kemudian dibawa oleh sejumlah polisi ke salah satu tempat untuk diamankan dari para demonstran.

Sebelumnya, dikutip Tribunnews.com, Ade memang sudah terlihat hadir di area depan Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.

Ia meladeni sejumlah pertanyaan awak media sebelum demonstrasi dimulai. Ketika diwawancara, ia menyayangkan rekan-rekan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) yang tampaknya terlihat terpecah dalam aksi unjuk rasa.

"Sayangnya, BEM SI yang terpecah dan yang sekarang melakukan demo ini malah BEM SI yang lebih kecil," tutur dia saat ditemui di lokasi, Senin.

"Saya tidak ikut demo, tetapi saya memantau dan saya ingin menyatakan mendukung," kata Ade.

Ade menolak tiga periode

Sesaat sebelum mengalami pengeroyokan, Ade sempat menjawab pertanyaan awak media. Ia pun mengaku mendukung penuh jika para mahasiswa menolak dilakukannya amendemen UUD 1945 untuk mengakomodasi perubahan masa jabatan presiden.

Di sisi lain, ia juga menilai tidak tepat jika isu tuntutan demonstrasi untuk menurunkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Kalau isu yang, kan sekarang jadi kacau ya isunya, ada isu turunkan Jokowi. Walaupun kemudian dibantah ya oleh BEM SI, tapi kalau isunya meminta agar dibatalkan amendemen saya rasa mayoritas bangsa setuju ya, dan saya menyatakan persetujuan juga terhadap itu," kata dia.

Bukan polisi yang memukul

Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan, Ade dipukuli oleh massa unjuk rasa, bukan petugas kepolisian.

"Ade Armando tadi betul terlihat mengalami pemukulan oleh sekelompok orang yang ada di dalam kegiatan aksi. Jadi pemukulan itu tidak dilakukan oleh petugas, ini perlu saya tegaskan ya," kata Zulpan kepada wartawan, Senin sore.

Ia menuturkan, peristiwa tersebut terjadi tiba-tiba di mana polisi mendapati Ade terluka parah akibat dipukuli bahkan celana yang ia kenakan pun terlepas.

Sudah dievakuasi

Zulpan juga mengungkap kondisi terkini Ade usai dipukuli di tengah unjuk rasa. Menurut dia, Ade kini sudah dievakuasi oleh polisi ke sebuah rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

"Sekarang anggota sedang membawa (Ade), saya kurang jelas itu nanti kita lihat lagi rumah sakitnya di mana, tapi yang jelas sudah diselamatkan oleh petugas," kata Zulpan.

Ia mengungkapkan, pegiat media sosial itu mengalami luka yang cukup parah akibat dipukuli, bahkan celana panjang yang dikenakannya juga terlepas.

Polisi juga disebut belum mengetahui motif yang melatarbelakangi pemukulan terhadap Ade Armando.

"Kita melihat tiba-tiba ada pemukulan di tengah kerumunan orang. Kita melihat di situ pemukulan yang cukup melukai korban, Ade Armando karena lukanya cukup parah, bahkan tadi terlihat celananya diturunkan sehingga dilakukan pertolongan oleh kepolisian," ujar Zulpan.

UI prihatin

Sementara itu, pemukulan terhadap Ade Armando di tengah demonstrasi juga memantik Departemen Ilmu Komunikasi UI dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UI untuk angkat bicara.

Mereka menyampaikan keprihatinannya atas pengeroyokan terhadap Ade. Departemen Ilmu Komunikasi prihatin dan memberikan atensi penuh atas kasus pengeroyokan yang terjadi pada Ade.

Ketua Departemen Ilmu Komunikasi UI, Hendriyani menyatakan, Ade merupakan bagian dari keluarga besar Departemen Ilmu Komunikasi UI. Sehingga, kemaslahatannya menjadi perhatian.


"Kami mengutuk keras segala tindakan kekerasan, kepada siapapun dan oleh siapapun," ujar Hendriyani dalam keterangannya, Senin.

Dekan FISIP UI Semiarto Aji Purwanto menyatakan bahwa pihaknya turut memperhatikan kemaslahatan Ade.

Menurut dia, kehadiran dan pernyataan-pernyataan Ade merupakan ranah pribadinya.

Serahkan ke polisi

Sementara itu, UI juga memberikan pernyataan resmi terkait pengeroyokan terhadap Ade. UI menyayangkan dan mengaku prihatin atas tindak kekerasan yang dialami oleh Ade.

UI menyerahkan sepenuhnya kasus pengeroyokan Ade kepada kepolisian yang sedang mengusut kasus tersebut.

Diketahui, saat ini Polda Metro Jaya mengaku telah mengidentifikasi para pelaku pengeroyokan Ade.

Polda Metro Jaya meminta para pelaku menyerahkan diri, atau mereka akan ditangkap.

"Kami menyerahkan penyelesaian kasus ini sepenuhnya pada mekanisme hukum yang berlaku," kata Kepala Biro Keterbukaan Informasi Publik (KIP) UI Amelita Lusia kepada Kompas.com, Senin malam.

GP Ansor kutuk keras

Pengeroyokan terhadap Ade juga membuat Gerakan Pemuda (GP) Ansor angkat bicara. Pimpinan GP Ansor mengutuk keras penganiayaan terhadap Ade Armando.

Ansor meminta aparat kepolisian segera menangkap para pengeroyok Ade untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

“Penganiayaan kepada Ade Armando ini tindakan brutal sekali. Ansor mengutuk keras. Apa pun alasannya, tindakan kekerasan tidak bisa dibenarkan,” kata Kepala Satuan Koordinasi Nasional Barisan Ansor Serbaguna (Kasatkornas Banser) Hasan Basri Sagala dalam keterangan pers, Senin malam.

“Jangan tunggu lama, polisi harus tangkap pelaku apalagi data rekaman kejadian sudah banyak beredar,” lanjutnya.

Hasan menilai, kerja cepat polisi untuk mengusut kasus tersebut akan membuat terang siapa pelaku penganiayaan serta motifnya mengeroyok Ade.

https://nasional.kompas.com/read/2022/04/12/07514961/setitik-noda-di-demo-11-april-ade-armando-dikeroyok-dan-desakan-tangkap

Terkini Lainnya

Kuasa Hukum Caleg Jawab 'Siap' Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Kuasa Hukum Caleg Jawab "Siap" Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Nasional
Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Nasional
Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Nasional
Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Nasional
Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Nasional
Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nasional
Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Nasional
Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Nasional
KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

Nasional
PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

Nasional
PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

Nasional
KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

Nasional
MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

Nasional
Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke