Kepada Dinas Pembinaan Hukum Angkatan Laut (Kadiskum AL) Laksamana Pertama Leonard Marpaung menjelaskan, sasaran dari pelatihan ini yakni untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman setiap prajurit TNI AL tentang hukum humaniter internasional dan hak asasi manusia (HAM) menurut hukum nasional dan internasional.
“Tuntutan tugas yang begitu kompleks dan keterbatasan pengetahuan tentang hukum humaniter dan HAM yang dimiliki oleh sebagian besar prajurit TNI AL, tentunya akan sangat relevan apabila dikaitkan dengan pelaksanaan tugas di masa sekarang dan masa yang akan datang,” ujar Leonard dalam keterangan tertulis Dinas Penerangan Angkatan Laut (Dispenal) yang diterima Kompas.com, Selasa (5/4/2022).
Adapun pelatihan diikuti para perwira berpangkat Letda sampai dengan Mayor.
Para peserta berasal dari Koarmada I, Seskoal, Kolinlamil, Kormar, Diskesal, Disbintalal, Puspomal dan Lantamal III.
Pelatihan ini juga didampingi langsung oleh Ketua Delegasi Komite Internasional Palang Merah (ICRC) Wilayah Regional untuk Indonesia dan Timor Leste Dorothea Krimitsas.
Para peserta menerima materi di antaranya Hukum Humaniter Internasional (HHI), HAM, metode persenjataan dan alat perang, perlindungan orang dan obyek sipil sert perlakuan terhadap penduduk di wilayah yang diduduki.
Selanjutnya, perlindungan kapal rumah sakit dan korban kapal karam, perlakuan terhadap Penegakan hukum terhadap pelanggaran HHI dan HAM, tanggung jawab komando dan kendali dalam konflik bersenjata, ROE TNI serta Tactical Floor Games (TFG).
https://nasional.kompas.com/read/2022/04/05/10493031/sejumlah-letda-hingga-mayor-tni-al-disiapkan-jadi-instruktur-hukum-humaniter