Arief dipecat lantaran memalsukan tanda tangan Ketum dan Sekjen DMI di dalam sebuah surat terkait agenda Undangan Kickoff Festival Ramadhan yang ditujukan kepada Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Di dalam surat undangan bernomor 060.III/SUP/PP-DMI/A/III/2022 yang diterima Kompas.com, isi surat itu terkait kegiatan Kickoff Festival Ramadhan yang akan dilakukan serentak di seluruh Indonesia.
Berikut isi lengkap suat tersebut:
Kepada Yang Terhormat,
Prof. Dr. K. H. Ma'ruf Amin
(Wakil Presiden RI)
Assalamu’alikum warahmatullahi wabarakatuh.
Semoga kita semua senantiasa dalam rahmat dan ridha Allah SWT. Aamiin Yaa Rabbal ‘Alamiin.
Sehubungan akan di adakanya FESTIVAL RAMADHAN Serentak di seluruh Indonesia, dengan bentuk kegiatan Pameran UMKM, Kuliner Halal, Buka Puasa Bersama, dan Berbagai Kegiatan selama sebulan penuh Ramadhan. Yang merupakan program Kolaborasi anatara Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Bank Indonesia (BI), Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), Bank Syariah Indonesia (BSI), Dewan Masjid Indonesia (DMI), dan Masjid ISTIQLAL.
Adapun rencana Festival Ramadhan dan Peresmian BUMM (Badan Usaha Milik Masjid) sebagai
kelanjutan dari Program EMAS (Ekonomi Masjid) di ISEF 2021. Kami bermaksud mengundang Bapak Wakil Presiden RI untuk hadir dalam acara tersebut yang inshaAllah akan dilaksanakan pada:
Tanggal : Senin, 4 April 2022
Waktu : Jam 15.30-17.30 WIB
Tempat : Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat
Sususan Acara: Terlampir
InsyaAllah acara disaksikan dan nonton bareng oleh seluruh Pengurus Masyarakat Ekonomi Syariah, Kamar Dagang Indonesia, dan Dewan Masjid Indonesia, juga pegawai Bank Indonesia dan Bank Syariah Indonesia. Difasilitasi oleh Bank Syariah Indonesia di Kantor Regional Office, Area, dan kantor2 Cabang BSI seluruh Indonesia.
Demikian surat undangan ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan
terimakasih.
Wallahu musta’an, Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakaatuh.
Jakarta, 25 Maret 2022
Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia
Bagian akhir, tampak dua tanda tangan digital yang disematkan dalam surat itu. Dua tanda tangan itu yakni atas nama Jusuf Kalla selaku Ketua Umum dan Imam Addaraqutni selaku Sekretaris Jenderal.
Tanpa izin
Penghubung Umum Pengurus Pusat DMI Husain Abdullah mengungkapkan, tanda tangan JK di dalam undangan tersebut dipotong dari dokumen lain tanpa izin.
Husain mengungkapkan, JK mengetahui pemalsuan tanda tangannya oleh Ketua Departemen Ekonomi DMI Arief Rosyid dari staf protokoler Istana.
Pihak protokol Istana menghubungi staf JK untuk mengonfirmasi perhihal undangan tersebut. Saat diberitahu stafnya, JK justru kaget lantaran tak pernah memberi izin untuk mengirimkan surat kepada pihak Istana.
"Jadi orang protokol ini telepon ke staf Pak JK. Menanyakan apa benar ada surat dari bapak? Ditanyalah Pak JK. Pak JKnya kaget karena tidak pernah kirim surat," ujar Husain saat dihubungi Kompas.com, Minggu (3/4/2022).
Ia pun menjelaskan, biasanya JK akan terlebih dahulu bertemu atau menghubungi secara langsung sebelum mengundang seseorang untuk hadir dalam sebuah acara.
Undangan resmi biasanya akan disusulkan setelah orang yang bersangkutan bersedia untuk hadir.
"Jadi tidak langsung nyelonong begitu kan nggak biasa. Biasanya sih menelepon. Habis itu disusul surat adminsitrasi," ujar Husain.
Di sisi lain, Husain juga mengatakan, JK terbiasa untuk terlebih dahulu memeriksa setiap surat undangan yang akan ia kirimkan secara langsung.
Ia juga terbiasa menyertakan tanda tangan basah di atas dokumen secara undangan yang akan dikirim.
"Pertama, untuk menghormati yang disurati. Kalau pakai copy-an tanda tangan kan tidak nyamanbuat dia, jadi biasa minta tanda tangan basah," ujar Husain.
https://nasional.kompas.com/read/2022/04/03/17523921/isi-undangan-dmi-untuk-maruf-amin-yang-dipalsukan-arief-rosyid