Di sana, Puan bertemu dengan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf dan sejumlah pejabat teras PBNU.
"Tentu saja silahturahmi ini untuk meneruskan silahturahim yang dulu pernah dilakukan pertama Presiden Soekarno, kakek saya dengan KH Hasyim Asy'ari, kemudian silahturahim selanjutnya dilakukan ibu saya Megawati dengan para tokoh-tokoh NU, apa itu Kyai Said Aqil, Gus Dur, dan lain sebagainya," kata Puan kepada wartawan.
"Tentu saja ini insya Allah menjadi tugas saya untuk melanjutkan silahturahim keluarga besar Bung Karno kepada PBNU," ujarnya.
Puan tidak bicara soal kemungkinan sinergi antara DPR RI dengan PBNU, melainkan sinergi dengan partainya yaitu PDI-P.
Ia bicara bahwa NU dan PDI-P memiliki konstituen yang sama, yaitu "wong cilik".
"Kami berharap ke depan apa yang menjadi tugas-tugas dari PDI-P dengan NU bisa sama-sama kami sinergikan, bisa sama-sama kami lakukan secara konkret sampai ke bawah," ujar Puan.
Pantauan Kompas.com, Puan datang berpakaian batik merah dan kerudung putih didampingi oleh sejumlah politikus PDI-P yakni Ahmad Basarah, Said Abdullah, dan Utut Adianto sekitar pukul 13.25 WIB. Ketiganya merupakan anggota DPR RI.
Ahmad Basarah adalah Wakil Ketua MPR RI sekaligus Ketua DPP PDI-P.
Sementara itu Said Abdullah adalah Ketua Badan Anggaram DPR RI dan juga merupakan salah satu Ketua DPP PDI-P.
Utut merupakan Ketua Fraksi PDI-P DPR RI sekaligus wakil sekjen partai berlogo banteng itu.
https://nasional.kompas.com/read/2022/03/15/18293431/sowan-ke-pbnu-puan-maharani-mengaku-teruskan-tradisi-soekarno