Salin Artikel

Calon Anggota Bawaslu: Perlu Ada Indeks Kerawanan Politik Identitas untuk Pemilu 2024

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) 2022-2027, Fritz Edward Siregar, mengatakan ingin membuat Indeks Kerawanan Politik Identitas untuk Pemilu 2024.

Menurut Fritz, meski Bawaslu memiliki Indeks Kerawanan Pemilu sejak 2017, tapi perlu ada fokus baru terkait kerawanan politik identitas.

"Konteks 2024, kita perlu membuat satu fokus yaitu Indeks Kerawanan Politik Identitas," ujar Fritz dalam uji kelayakan dan kepatutan di Komisi II DPR, Jakarta, Rabu (16/2/2022).

Fritz mengungkapkan, Indeks Kerawanan Politik Identitas akan memudahkan kerja Bawaslu di tiap daerah.

Ia mengatakan, tiap daerah memiliki potensi persoalan yang berbeda-beda, sehingga Bawaslu perlu melakukan pendekatan yang berbeda-beda pula.

"Sehingga tiap Bawaslu tahu apakah suatu (persoalan) merupakan isu suku, agama, ras, dan siapa tokoh yang perlu kita dekati dan apa mekanisme yang perlu kita sampaikan di masing-masing daerah," ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Fritz juga mengatakan, perlu ada aturan lebih tegas soal kampanye di media sosial.

Menurutnya, banyak informasi beredar di media sosial yang tidak jelas sumbernya. Karena itu, dia menilai perlu ada pelabelan dari KPU, apakah suatu informasi resmi atau tidak.

"Perlu ada labeling sebuah kampanye dan advertising approved by KPU. Karena dalam proses take down, kami bisa menemukan mana yang perlu di-take down atau tidak. Dan masyarakat sebagai pembaca di media sosial (tahu) bahwa itu merupakan bagian (informasi) dari KPU, Bawaslu, atau partai politik sebagai peserta pemilu," ujar dia.

https://nasional.kompas.com/read/2022/02/16/12382831/calon-anggota-bawaslu-perlu-ada-indeks-kerawanan-politik-identitas-untuk

Terkini Lainnya

Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Nasional
Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Nasional
Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Nasional
Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Nasional
Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Nasional
Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Nasional
KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

Nasional
Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Nasional
Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Nasional
Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Nasional
Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Nasional
Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Nasional
Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Nasional
Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Nasional
Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke