Muhaimin menilai, dua organisasi masyarakat Islam tersebut layak mendapatkan penghargaan Nobel karena telah terbukti merajut kemanusiaan dan perdamaian.
"Saya akan mengusulkan kepada Parlemen dan Pemerintah Norwegia untuk menjadikan NU dan Muhammadiyah sebagai penerima Nobel Perdamaian Dunia karena dua organisasi ini telah terbukti merajut kemanusiaan, merajut kebersamaan, dan merajut perdamaian," kata Muhaimin dalam siaran pers, Selasa (8/2/2022).
Wakil ketua DPR itu mengatakan, ia akan terbang ke Norwegia pada Maret 2022 menemui ketua parlemen dan pemerintah Norwegia untuk menyampaikan usulannya itu.
Muhaimin menyebutkan, usulannya tersebut juga merupakan bentuk komitmennya kepada NU yang menurutnya selalu mengeluarkan fatwa perdamaian dan kemanusiaan jauh sebelum Indonesia merdeka.
"Konsistensi NU itu yang akan kita tunjukkan kepada dunia luas. Insya Allah menerima. Kalau tidak 2022, ya 2023. Ini bukti bahwa PKB dan NU tidak bisa dipisahkan sampai Yaumul Akhir," ujar Muhaimin.
Seperti diketahui, sejauh ini belum ada penerima hadiah Nobel yang berasal dari Indonesia.
Nobel masih jadi penghargaan paling dihormati dan bergengsi di dunia. Penghargaan Nobel dibagi menjadi enam kategori, di bidang sains, sastra, dan perdamaian.
Tokoh-tokoh di seluruh dunia diakui atas kontribusi luar biasa mereka di bidang-bidang ini.
Beberapa tokoh yang pernah memperoleh penghargaan Nobel Perdamaian antara lain Barack Obama, Kofi Annan, Yasser Arafat, Nelson Mandela, Aung San Suu Kyi, dan Bunda Teresa.
https://nasional.kompas.com/read/2022/02/08/16492871/muhaimin-akan-usulkan-nu-muhammadiyah-dapat-nobel-perdamaian