Salin Artikel

[POPULER NASIONAL] PDI-P Ogah Dihubungkan dengan Pernyataan Arteria Dahlan | Sorotan dalam Penunjukan Maruli Simanjuntak Sebagai Pangkostrad

Terbaru, PDI-P sebagai partai yang menaunginya menegaskan pernyataan Arteria Dahlan tidak mewakili partai.

Tak hanya itu, penunjukkan Mayjen Maruli Simanjuntak sebagai Pangkostrad juga masuk dalam deretan berita populer nasional.

Kemudian soal kriteria pemimpin calon ibu kota baru negara di Kalimantan Timur yang diungkap Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun cukup ramai dicari.

Di sisi lain, kelanjutan soal wanita di Malaysia yang sejak bayi ditinggalkan ibunya pulang kembali ke Indonesia juga masih menarik pembaca.

Berikut paparannya:

1. Arteria Dahlan minta Kajati Dicopot, Berujung Minta Maaf

Dalam rapat Komisi III DPR dengan Jaksa Agung pada Senin (17/1/2022), Arteria meminta Jaksa Agung Sanitar Burhanuddin untuk mencopot seorang kajati yang berbicara menggunakan bahasa Sunda dalam rapat.

Arteria menilai, seorang kajati perlu menggunakan bahasa Indonesia dalam rapat agar tidak menimbulkan salah persepsi orang yang mendengarnya.

Pernyataan Arteria Dahlan banyak menimbulkan respons publik hingga kritik dari berbagai tokoh. Setelah dipanggil oleh jajaran pengurus PDI-P, anggota Komisi III itu akhirnya meminta maaf.

"Saya dengan sungguh-sungguh menyatakan permohonan maaf kepada masyarakat Jawa Barat, khususnya masyarakat Sunda atas pernyataan saya beberapa waktu lalu,” kata Arteria, Kamis (20/1/2022).

Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto menegaskan ucapan Arteria Dahlan merupakan pendapat pribadi. PDI-P juga berjanji membina kadernya itu.


2. Pelat Mobil Arteria Dahlan Juga Jadi Sorotan

Dalam waktu bersamaan, Arteria Dahlan juga membuat heboh karena memasangkan pelat nopol dinas Polisi di mobilnya.

Ada 5 mobil Arteria Dahlan yang dipasangkan dengan pelat sama. Mobil-mobil itu sempat terparkir di Gedung DPR.

Meski mengaku pelat yang dipersoalkan hanyalah tatakan untuk pelat mobil sesungguhnya, namun ternyata nopol dinas Polisi itu tercacat dalam sistem Staf Logistik (Slog) Polri atas nama Arteria Dahlan.

Polisi sampai saat ini belum mengungkap bagaimana bisa Arteria Dahlan memiliki pelat nopol dinas kepolisian. Banyak pihak mempersoalkan pelat ini dan menduga ada unsur maladministrasi di belakangnya.

Polemik soal pelat mobil itu bertambah dengan ditemukannya fakta Arteria Dahlan menunggak pajak mobil miliknya.

3. Penunjukan Maruli Sebagai Pangkostrad Masih dengan Pola Sejak Era Reformasi

Mayjen Maruli Simanjuntak akhirnya terpilih sebagai Pangkostrad setelah dua bulan lamanya jabatan itu kosong sepeninggalan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman.

Nama Maruli memang dianggap punya kans tinggi menjadi Pangkostrad karena dinilai punya kedekatan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), sekalipun perwira yang masih menjabat sebagai Pangdam IX/Udayana itu adalah yang paling junior dari semua kandidat.

Selain pernah menjadi Komandan Paspampres (Danpaspampres), Maruli Simanjuntak juga merupakan menantu Menko Bidang Kemaritiman dan Invesntasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Meski begitu, penunjukan Maruli sebagai Pangkostrad dinilai tak berubah banyak dari pola sebelumnya. Misalnya pernah menjabat sebagai Panglima Kodam dan memiliki kualifikasi di satuan tempur Komando Pasukan Khusus (Kopassus).


4. Muncul Nama-nama Baru Kandidat Pemimpin Ibu Kota Negara

Presiden Jokowi mengungkap dua kriteria yang dibutuhkan untuk menjadi Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara. Nantinya, kepala Badan Otorita inilah yang memimpin daerah ibu kota negara Nusantara.

Adapun kriterianya adalah pernah memimpin daerah dan memiliki background arsitek. Padahal sebelumnya Jokowi menyebut nama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Abdullah Azwar Anas, Bambang Brodjonegoro, dan Tumiyana.

Pernyataan baru Jokowi menimbulkan spekulasi berbagai pihak. Setidaknya ada 4 tokoh yang dianggap bisa memenuhi kriteria Jokowi.

Mereka adalah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Mensos Tri Rismaharini yang merupakan mantan wali kota Surabaya, Wali Kota Makassar Danny Pomanto, dan Gubernur Aceh Nova Iriansyah.

5. Pengakuan Ibu Kandung Rohana Abdullah Pilih Pulang ke Indonesia

Fakta baru terungkap dari kisah Rohana Abdullah yang ditinggalkan seorang perempuan Indonesia untuk diurus wanita Malaysia beretnis Tionghoa, Chee Hi Lan, selama 22 tahun.

Ibu kandung Rohana bernama Salimah Osman memutuskan meninggalkan anaknya sejak usia 2 bulan di Malaysia karena saat itu masa izin tinggalnya di Malaysia telah habus.

Salimah mengaku menyerahkan anaknya untuk dirawat oleh Chee karena tak ada pilihan lain. Ia hanya meminta agar Rohana tidak pindah agama sebagai seorang muslim.

Disampaikan Salimah, dirinya juga pernah menjenguk putrinya dan Chee Hoi Lan setelah ia memutuskan pulang ke Indonesia.

https://nasional.kompas.com/read/2022/01/24/07371521/populer-nasional-pdi-p-ogah-dihubungkan-dengan-pernyataan-arteria-dahlan

Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke