JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi meminta seluruh dinas kesehatan untuk mempercepat laju vaksinasi Covid-19 baik dosis satu dan dosis dua (primer) serta vaksinasi dosis ketiga (booster).
Nadia mengatakan, langkah tersebut harus dilakukan agar vaksin Covid-19 yang tersedia tidak terbuang karena sudah kedaluwarsa.
"Tidak henti-hentinya kami mengimbau rekan-rekan dari dinas kesehatan, serta bekerja sama dengan kelompok masyarakat di seluruh tanah air untuk mempercepat program vaksinasi pemerintah demi kepentingan masyarakat luas," kata Nadia saat dihubungi Kompas.com, Kamis (20/1/2022).
Nadia meminta pemberian vaksinasi primer dan vaksinasi booster untuk lansia dan kelompok rentan diutamakan agar mereka terhindar dari risiko keparahan apabila terpapar Covid-19.
Nadia juga mengatakan, cakupan vaksinasi Covid-19 per 18 Januari 2022 sudah mencapai 300 juta suntikan atau 72 persen dari total target 416,4 juta suntikan.
"Jadi kuncinya inovasi dan akselerasi percepatan," ujarnya.
"Jadi vaksin expired kita sampai bulan Desember itu ada 1,121 juta dosis. Dari 1,121 juta dosis ini, 1,1 jutanya adalah vaksin donasi gratis, jadi 98 persen dari donasi gratis," kata Budi dalam rapat dengan Komisi IX DPR, Selasa (18/1/2022).
Budi menjelaskan, Indonesia menjadi negara sasaran donasi vaksin karena tingkat vaksinasi Covid-19 di Indonesia yang terbilang cukup tinggi.
Ia menyebutkan, negara-negara maju awalnya hendak mendonasikan vaksin ke Afrika, tetapi penyuntikkan vaksin di sana tidak berjalan lancar karena sulitnya sistem rantai dingin dan kemampuan vaksin yang rendah.
"Jadi negara-negara yang kasih kemudian kan enggak happy, dia cari negara mana yang suntiknya cepat, itu Indonesia," ujar Budi.
Budi melanjutkan, vaksin yang didonasikan itu juga merupakan vaksin sisa yang tidak digunakan di negara-negara maju.
"Posisi kita ambil saja namanya gratis, dan itu expiry date-nya berkisar antara 1-3 bulan sehingga kita mesti cepat nyuntik, itu sebabnya banyak yang kena (kedaluwarsa) kemarin 1,1 juta," ujar dia.
Budi menambahkan, vaksin-vaksin yang didapat dari donasi negara lain itu mayoritas merupakan vaksin AstraZeneca, Pfizer, dan Moderna.
Menurut Budi, vaksin-vaksin tersebut merupakan vaksin berkualitas baik sehingga Indonesia menerima donasi tersebut untuk diberikan kepada masyarakat.
https://nasional.kompas.com/read/2022/01/20/15274111/cegah-vaksin-covid-19-kedaluwarsa-kemenkes-minta-dinkes-percepat-laju