JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, hingga Sabtu (8/1/2022) kasus Covid-19 akibat penularan varian Omicron mencapai 414.
Nadia mengatakan, dari jumlah tersebut, sebanyak 31 kasus Covid-19 akibat penularan varian Omicron merupakan transmisi lokal.
"Sebagian besar kasus (varian omicron transmisi lokal) di DKI Jakarta, Surabaya 1 kasus dan di Bandung 4," kata Nadia melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Senin (10/1/2022).
Nadia mengatakan, saat ini, belum terdeteksi adanya klaster Covid-19 akibat penularan varian Omicron.
Meski demikian, potensi penularan varian Omicron bisa terjadi di beberapa provinsi.
"Potensi ada di Bali dan Medan, tapi saat ini (kasus Omicron) banyak di Jakarta ya," ujarnya.
Lebih lanjut, Nadia mengatakan, untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 dari varian Omicron, pihaknya akan memastikan layanan telemedicine atau konsultasi kesehatan virtual kembali aktif.
Selain itu, pemerintah mendatangkan obat alternatif Covid-19 Molnupiravir dan rencananya akan mendatangkan obat Paxlovid.
"Kemudian kita terus edukasi masyarakat untuk memperkuat protokol kesehatan, prokes menjadi intervensi utama, pemanfaatan PeduliLindungi pada setiap tempat publik, kesiapan fasilitas kesehatan mulai dari tempat isolasi terpusat, RS, ventilator dan oksigen," ucap dia.
https://nasional.kompas.com/read/2022/01/10/09051151/kemenkes-mayoritas-temuan-varian-omicron-transmisi-lokal-ada-di-jakarta