JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 melaporkan, per Kamis (6/1/2022) ada 533 penambahan kasus baru Covid-19.
Dengan demikian, total kasus Covid-19 di Indonesia kini mencapai 4.264.669
Adapun penambahan kasus baru Covid-19 diperoleh setelah dilakukan pemeriksaan spesimen sebanyak 274.727 yang diambil dari 208.788 orang
Sementara itu, sebanyak 533 kasus baru Covid-19 tersebut tersebar di 23 provinsi dan tercatat lima provinsi dengan penambahan kasus tertinggi.
Kelima provinsi itu yakni DKI Jakarta (267 kasus baru), Kepulauan Riau (123 kasus baru), Jawa Timur (25 kasus baru), Jawa Barat (24 kasus baru) dan Banten (21 kasus baru).
Satgas juga melaporkan, total kasus sembuh dari Covid-19 mencapai 4.115.348. Selain itu, total kasus kematian kini mencapai 144.116.
Kasus Covid-19 naik dalam 2 pekan terakhir
Satgas Penanganan Covid-19 juga menyebutkan, kasus positif Covid-19, kasus aktif, positivity rate dan keterisian rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) meningkat dalam kurun waktu 14 hari terakhir.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, dua pekan yang lalu kasus positif Covid-19 tercatat 136, kini totalnya sekitar 404 kasus.
Angka tersebut, kata dia, tergolong cukup tinggi mengingat penambahan kasus Covid-19 di angka 400 terakhir terjadi pada November 2021.
"Dalam 14 Hari terakhir terlihat tren peningkatan kasus positif meskipun peningkatan harian ini cenderung fluktuatif," kata Wiku dalam konferensi pers secara virtual, Kamis.
Selain itu, kasus aktif Covid-19 juga mengalami tren peningkatan dalam sepekan terakhir.
Wiku mengatakan, kasus aktif pada pekan lalu tercatat 4.300, kemudian per 5 Januari tercatat menjadi 4.800.
"Begitu juga positivity rate, jika pada 2 minggu lalu positivity rate harian adalah sebesar 0,07 persen, saat ini meningkat menjadi 0,19 persen," ujarnya.
Hal yang sama juga terjadi pada keterisian tempat tidur di rumah sakit yang juga meningkat.
Wiku mengatakan, dua pekan lalu, keterisian BOR Rumah Sakit hanya sebesar 1,38 persen, kini menjadi 3,35 persen.
"Adanya peningkatan pada empat indikator tersebut yaitu kasus aktif, kasus positif, positivity rate serta BOR isolasi merupakan fakta bahwa telah terjadi peningkatan penularan di masyarakat," ucap dia.
Berdasarkan hal tersebut, ia mengatakan upaya pengendalian kasus Covid-19 harus segera dilakukan dengan mengoptimalkan pemeriksaan (testing), pelacakan kontak erat (tracing) dan kembali menggalakkan protokol kesehatan.
Waspadai penularan omicron
Masyarakat Indonesia harus mewaspadai penularan varian Omicron. Hingga Selasa (4/1/2022) tercatat 254 kasus Covid-19 akibat penularan varian baru virus Corona B.1.1.529 atau Omicron di Indonesia.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memprediksi kasus Covid-19 dari penularan Omicron akan menyebar lebih cepat di kota-kota besar.
Sebab, populasi dan interaksi penduduk di kota-kota besar lebih tinggi.
"Jadi pasti akan di big cities, yang nanti kenaikannya cepat karena kepadatannya tinggi dan interaksi dan pergerakan orangnya juga tinggi, pasti akan terjadi di sana," kata Budi dalam program acara Kompas TV "Satu Meja The Forum", Rabu (5/1/2022).
Oleh karenanya, kata Budi, pihaknya mulai mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 di kota-kota besar dengan memeriksa kesiapan fasilitas kesehatan di Jakarta dan Surabaya.
"Begitu kita tahu ada transmisi lokal, kita pastikan Jakarta dan juga Surabaya siap, kalau misalnya nanti akan ada kenaikan kasus," ujarnya.
Lebih lanjut, Budi menambahkan, empat strategi penanganan pandemi Covid-19 harus terus dilakukan yakni protokol kesehatan, surveilans, perawatan di rumah sakit dan vaksinasi.
Ia juga meminta masyarakat disiplin menggunakan aplikasi PeduliLindungi agar dapat memudahkan dalam melakukan pelacakan kontak erat (tracing).
"Karena dengan data PeduliLindungi kita bisa lihat dengan cepat itu," ucap dia.
Cakupan vaksinasi Covid-19
Terakhir, Kemenkes melaporkan, per Kamis pukul 18.00 WIB, ada 115.824.648 atau 55,61 persen orang yang sudah divaksinasi dosis kedua atau lengkap.
Sementara itu, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis pertama yakni sebanyak 168.332.038 orang atau 80,83 persen.
Sasaran vaksinasi untuk mencapai kekebalan komunitas (herd immunity) yaitu 208.265.720 orang.
Adapun untuk kelompok lansia tercatat sebanyak 14.553.846 (67,53 persen) orang lansia yang divaksinasi dosis pertama dan 9.260.223 (42,96 persen) orang telah disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua.
https://nasional.kompas.com/read/2022/01/07/06352281/waspada-kasus-covid-19-mulai-merangkak-naik