Sebagai informasi, kapal yang mengangkut PMI itu tenggelam di perairan Tanjung Baru, Johor, mengakibatkan puluhan orang meninggal.
Deputi VII/Bidang Koordinasi Komunikasi, Informasi, dan Aparatur Kemenkopolhukam, Marsda Arif, menjelaskan bahwa Panglima TNI Andika Perkasa akan menyampaikan jumpa pers pekan ini.
"Akan disampaikan oknum-oknum siapa saja yang terlibat, terutama yang dari TNI dalam kegiatan tersebut. Di mana khususnya yang TNI AU sementara ini adalah seorang tamtama," kata Arif dalam jumpa pers di Kantor Kemenkopolhukam, Kamis (30/12/2021).
"Ini bukan statement saya mewakili TNI AU, tidak. Tapi, statement dari Kepala Dinas Penerangan AU yang sudah saya tanyakan pada kesempatan pertama, dan juga statement dari Dinas Penerangan Angkatan Laut," tambahnya.
Arif menyebutkan, pihak Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) juga dijadwalkan bertemu dengan Andika Perkasa pekan ini.
"Harapan kita semuanya, kabar seperti ini, khususnya di lingkungan TNI, tidak terulang kembali. Sudah terlalu banyak kasus-kasus yang melibatkan oknum-oknum," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Kepala BP2MI Benny Rhamdani menduga ada keterlibatan anggota TNI AU dan TNI AL dalam pengiriman pekerja migran ilegal ke Malaysia.
Dugaan ini didapatkan BP2MI berdasarkan hasil investigasi tim khusus terhadap peristiwa tenggelamnya kapal yang mengangkut PMI ilegal di perairan Johor, Malaysia beberapa waktu lalu.
Hasil investigasi, pengiriman PMI itu dilakukan secara terorganisasi.
Kapal pengangkut PMI itu kemudian mengalami kecelakaan pada 15 Desember 2021 lalu sekitar pukul 05.00 WIB.
Selain puluhan orang meninggal dunia, ada belasan orang yang selamat dan beberapa masih belum ditemukan.
https://nasional.kompas.com/read/2021/12/30/17033551/kemenko-polhukam-sebut-anggota-tni-au-yang-terlibat-pengiriman-pmi-ilegal